Pesepakbola Putri Ini Soroti Dampak Dari diundurnya PON 2020 Papua
Para atlet daerah yang sebelumnya berlatih dan mendapatkan pengasilan per bulannya kini harus menerima kenyataan pahit.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akibat pandemi Covid-19 yang belum mereda, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua resmi diundur penyelengaraannya menjadi Oktober 2021.
Usai PON diundur, kini mulai timbul masalah baru. Para atlet daerah yang sebelumnya berlatih dan mendapatkan pengasilan per bulannya kini harus menerima kenyataan pahit.
Pesepakbola putri, Mayang ZP bahkan sempat menceritakan kondisi rekan-rekannya pascaPON diundur.
Ia pun meminta khususnya kepada pemerintah DKI Jakarta untuk bisa memperhatikan atletnya di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Soal PON diundur, ya ada timbul soal gaji. Kan anak-anak lain ada yang bertumpu dari situ, dapat gajinya cuma dari situ. Tidak ada pemasukan lain. Mereka yang masih kuliah atau belum yang belum dapat kerjaan, ya seharusnya dibantulah pemerintah DKI sama KONI DKI buat teman-teman,” kata pemain Persija putri tersebut.
Lebih lanjut, Mayang mengatakan sebenarnya dirinya juga berkeinginan membela DKI Jakarta di PON Papua.
Akan tetapi, pandemi Covid-19 membuat dirinya belum melengkapi persyaratannya.
“Ya, kemarin kan Mayang mau masuk DKI, tapi ada masalah KTP dan kerjaan. Baru mau urus tahu-tahu ada Covid dan ditunda jadi kita tunda dulu, nanti kalau Covid selesai bakal kita urus kembali. InsyaAllah ikut DKI tahun depan,” ujar pemain asal Padang tersebut.