PON 2020 Papua Ditunda, Lifter Deni Beruntung Dapat Dana Talangan
Penundaan yang disebabkan dampak dari pandemi Covid-19 itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua resmi dintunda penyelenggaraanya yang semula diadakan pada 20 Oktober – 2 November menjadi Oktober 2021.
Penundaan yang disebabkan dampak dari pandemi Covid-19 itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas bersama Menpora, panitia penyelenggara dan beberapa Kementerian lainnya.
Penundaan PON 2020 Papua pun banyak menuai komentar terutama dari para atlet yang memang telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.
Satu di antaranya lifter senior, Deni yang kini membela Provinsi Bengkulu.
Baca: Dikhususkan Buat Pasien Covid-19, Ruang HCU dan PICU Gedung Kiara RSCM Rampung Direnovasi
Baca: Genap Dua Bulan Kasus Corona di Indonesia: 10 Ribu Lebih Kasus Positif, 24 Dokter Meninggal
Baca: 8 Hari Operasi Ketupat, Polisi Paksa 21 Ribu Kendaraan Pemudik Putar Balik
Deni awalnya sangat khawatir lantaran penundaan PON akibat pandemi Covid-19 bisa mempengaruhi pendapatan para atlet. Terlebih di saat pandemi seperti ini membuat Pelatda juga tak lagi berjalan.
“Jujur ya kalau buat senior seperti saya maunya cepat, karena itu event lumayan lah. Kita realistis kan ada bonusnya. Kalau diundur tahun depan berarti dapat duitnya tahun depan dong,” kata Deni saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).
“Kalau saya sebagai senior merugikan, sebabnya nanti terkendala juga di pembinaan di dearah yang awal tahun biasa macet (keuangan) apalagi seperti sekarang sudah mulai berjalan dan tiba-tiba corona dan itu pun pasti KONI di semua Pengprov menghentikan Pelatda. Itu juga terkendala buat atlet,” sambungnya.
Namun, untung saja. Peraih medali emas di SEA Games 2019 Filipina ini mendapatkan talangan dana dari ketua Pengprov PABBSI Bengkulu, Irwan Alwi yang mau memberikan gaji enam bulan ke depan kepadanya.
Akan tetapi, keberuntungan yang ia dapatkan mungkin tak terjadi dengan atlet-atlet dearah lainnya akibat penundaan PON 2020 karena Pandemi Covid-19.
“Kalau saya sih kebetulan ditalangin sementara sama Pak Alwi, kan lumayan dekat juga saya sama beliau. Saya minta, Pak saya minta pembinaan saya enam bulan ke depam dikeluarin dulu karena corona ini, terus beliau keluarin dulu pakai uang pribadi, ya saya sekarang aman,” kata Deni.
“Tapi mungkin kalau atlet di daerah lain kayakya agak susah. Jadi mereka harus tunggu Corona selesai saat KONI atau jajaranya sudah bisa kerja, ya itu paling baru bisa turun anggarannya. Jadi tergantung Pengprov masing-masing fleksibel ke atlet atau tidak,” jelasnya.
Lebih lanjut, penundaan PON 2020 Papua juga bakal dimaksimalkan Deni untuk bisa mendulang prestasi tertinggi. Dirinya yang kini tak lagi masuk dalam jajaran atlet Pelantas mengusung target untuk bisa meraih medali emas pada kelas 67kg.
“Kalau di PON saya target Emas. Inysa Allah, amin. Kelas 67kg, pesaing anak pelatnas. Sekarang cuma atlet daerah jadi pesaingnya atlet pelatnas,” pungkasnya.