Demi Harumkan Nama Bangsa, Liew Daren Siap Berjuang Masuk Tim Piala Thomas 2020
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia yang berstatus jalur independen, Liew Daren bertekad bisa masuk kontingen tim Piala Thomas 2020.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia yang berstatus jalur independen, Liew Daren bertekad bisa masuk kontingen tim Piala Thomas 2020.
Liew Daren sendiri merupakan pebulu tangkis senior Malaysia yang kini telah berusia 32 tahun.
Namanya dikenal publik setelah ia tampil melawan Jepang dalam laga penentuan final Piala Thomas 2014.
Hanya saja, Liew Daren gagal membawa tim Malaysia meraih gelar juara yang sudah didepan mata.
Liew Daren yang bermain sebagai wakil tunggal putra gagal memenangkan pertandingan ketiga yang menentukan melawan Takuma Ueda di New Delhi, India.
Baca: Hadapi Piala Uber & Thomas 2020, Kontingen Malaysia Kesulitan Pilih Wakil Terbaiknya
Baca: BAM Tunggu Arahan Soal Rencana Kembalinya Para Atlet ke Pelatnas
Pebulutangkis yang kini berusia 32 tahun tersebut harus mengakui keunggulan Takuma Ueda lewat permainan rubber game dengan skor 12-21, 21-18, dan 17-21.
Kekalahan tersebut akhirnya membuat tim Malaysia terpaksa mengikhlaskan trofi Piala Thomas kepada Jepang.
Seakan ingin menebus kesalahannya, Liew Daren siap berjuang untuk memperebutkan satu tempat utama untuk bisa berlaga dalam ajang Piala Thomas 2020.
Walaupun berstatus sebagai pemain non-pelatnas, Liew Daren mengaku masih layak mendapat tempat tersebut.
Apalagi, beberapa hari yang lalu pihak BAM mengungkapkan akan memberikan kesempatan bagi pebulu tangkis pelatnas maupun non-pelatnas untuk bergabung.
Para pebulu tangkis hanya perlu membuktikan kemampuan terbaiknya.
Nantinya pihak BAM akan menyeleksi siapa yang layak mewakili Malaysia berlaga dalam ajang Piala Thomas 2020.
"Saya tidak tahu apakah saya akan dipertimbangkan untuk masuk seleksi, tapi saya pasti suka bermain di Piala Thomas," jujur Liew Daren seperti yang dikutip dari The Star.
Liew Daren mengaku tidak masalah jika dirinya ditempatkan di nomor kedua, yang penting ia bisa tampil di ajang dua tahun tersebut.
"Saya bisa bermain di nomor tunggal kedua, kehadiran saya akan memberikan kedalaman dan opsi dalam tim," tegas Liew Daren.
Apalagi, Liew Daren menyadari peringkat tidak menjamin apapun bagi pebulu tangkis Malaysia untuk masuk tim Piala Thomas.
Dua tahun lalu, ia bahkan gagal masuk ke final Bangkok meskipun ia berada pada peringkat kedua dibawah Lee Chong Wei.
"Saya telah menjadi nomor dua nasional selama dua tahun terakhir, tetapi saya tidak dipanggil untuk acara tim apapun kecuali Asian Games," sesal Liew Daren.
"Saya selalu siap untuk mengharumkan nama bangsa, tetapi saya belum tahu kriteria seleksinya," jujurnya.
Peluang Liew Daren cukup terjal memang untuk bisa lolos sebagai delegasi Malaysia dalam perhelatan Piala Thomas 2020.
Mengingat sudah banyak pebulu tangkis muda yang muncul seperti Lee Zii Jia, Soong Joo Ven, hingga Zulkarnain Zainuddin.
Liew Daren Ungkit Luka Lama, Kekalahan Tragis Final Piala Thomas 2014
Liew Daren mengaku momen kekalahan dalam partai final Piala Thomas 2014 itu menjadi salah satu titik terendah dalam karirnya.
Pebulutangkis kelahiran Kuala Lumpur itu juga tak sanggup menahan luapan air mata karena ia begitu kecewa dengan hasil pertandingan itu.
"Saya tidak bisa menahan air mata begitu saya meninggalkan arena permainan karena saya benar-benar hancur oleh kekalahan itu," kenang Liew Daren.
Salah satu faktor yang membuat Liew Daren sangat kecewa karena ia memiliki tekad untuk memberikan poin kepada timnya.
"Saya merasa bisa menang setelah melakukan comeback di babak kedua dan saya ingin menang demi negara, tim, dan saya sendiri," lanjutnya.
Baca: BAM Usulkan Perubahan Jadwal Malaysia Open 2020 ke BWF
Baca: Pelaksanaan Piala Thomas & Uber Mundur, Direktur Pelatih BAM Puji Keputusan BWF
"Karena saya belum pernah memenangkan pertandingan penyisihan grup baik saat melawan India dan Jerman," ujar pebulutangkis senior Malaysia tersebut.
Liew Daren mengakui andai dirinya mampu memenangkan pertandingan itu, ia yakin Malaysia akan menjadi tim yang lebih diperhitungkan lagi dalam ajang sekelas Piala Thomas.
"Itu bisa menjadi momen yang mengubah hidup yang akan berarti segalanya bagi saya sebagai pemain tim nasional," beber Liew Daren.
"Tapi pada akhirnya aku merasa hancur dan mengecewakan semua orang," sedihnya.
Bahkan, Liew Daren membocorkan suasana yang cukup menyedihkan ketika timnya kembali ke ruang ganti.
"Kembali ke ruang ganti, tidak ada yang berbicara maupun memulai percakapan," kenang pebulutangkis tunggal putra tersebut.
"Semua orang terlalu sedih untuk mengatakan apapun," ungkap Liew Daren.
Baca: Kejuaraan Bulutangkis Dunia Digelar Bersamaan Olimpiade Tokyo Bikin Antusias Lee Zii Jia/Aaron Chia
Baca: Piala Thomas 2020 Ujian Sesungguhnya Buat Pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik
Ia menambahkan butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa kembali bangkit dari momen terburuknya tersebut.
"Saya tidak punya nafsu makan selama beberapa hari berikutnya dan itu menghantui saya selama berbulan-bulan," sambungnya.
Sebagai pebulutangkis andalan tunggal putra, Liew Daren sejatinya berhasil menebus kesalahannya empat tahun kemudian.
Pebulutangkis berusia 32 tahun tersebut menebus kekalahan itu dengan berhasil melaju hingga parai semifinal Kejuaraan Dunia 2018.
Walaupun hanya meraih medali perunggu, dirinya mengaku cukup bangga dengan pencapaiannya tersebut.
Apalagi dirinya menyamai capaian yang pernah ditorehkan dua pebulutangkis Malaysia lainnya.
Dua pebulutangkis hebat Malaysia yang pernah meraih medali perunggu yakni Lee Chong Wei dan Wong Choong Hann.
Lee Chong Wei meraih medali perunggu kejuaraan dunia tepatnya pada tahun 2011 (London), 2013 (Guangzhou), dan Jakarta (2015).
Liew Daren saat ini menempati peringkat ke-41 ranking dunia sektor tunggal putra.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)