Jajaran Pelatih Bulutangkis Malaysia Didominasi Orang Indonesia, Sang Mantan Ingatkan BAM
Mantan pebulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock memberikan peringatan khusus kepada BAM selaku federasi tertinggi olahraga tepok bulu di negaranya.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pebulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock memberikan peringatan khusus kepada BAM selaku federasi tertinggi olahraga tepok bulu di negaranya.
Peringatan yang disampaikan oleh Ong Ewe Hock tersebut setelah melihat komposisi jajaran pelatih kepala bulu tangkis Malaysia yang justru didominasi orang Indonesia.
BAM kini telah menugaskan empat pelatih asal Indonesia untuk menangani timnya.
Baca: Flandy Limpele Tangani Ganda Putra Malaysia, Aaron Chia Merasa Sumringah
Baca: BAM Kesulitan Tentukan Komposisi Terbaik, Sang Legenda Beri Saran Berkelas
Keempat pelatih asal Indonesia yang didapuk sebagai pelatih kepala bulu tangkis Malaysia tersebut antara lain Hendrawan, Flandy Limpele, Indra Wijaya, dan Paulus Firman.
Hendrawan menjadi pelatih asal Indonesia yang kini menangani sektor tunggal putra Malaysia.
Sementara itu, Flandy Limpele dan Indra Wijaya masing-masing melatih nomor ganda putra dan tunggal putri.
Ada pula nama Paulus Firman yang dipercaya menangani sektor ganda campuran Malaysia.
Keempat-empatnya diharapkan mampu membawa arah positif bagi para pebulu tangkis Malaysia guna menorehkan prestasi terbaik.
Mulai dari Final Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman, hingga perhelatan Olimpiade Tokyo nantinya.
Baca: Ambisi Besar Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Tembus Skuat Piala Thomas 2020
Menyikapi hal tersebut, Ong Ewe Hock berharap BAM menerapkan standar tinggi dalam hal penilaian kinerja keempat pelatih kepala asal Indonesia tersebut.
"Menurut saya, mereka harus diberikan waktu maksimal satu tahun, jika mereka tidak cukup baik, keluarkan," tegas Ong Ewe Hock, dilansir The Star.
"Sebagai pelatih kepala tim elit, tidak ada yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk meraih hasil," lanjutnya.
"Pemain didikan mereka bukan sekelas junior, dimana orang bisa mendidik mereka hanya dalam waktu setahun saja," harap sang legenda bulu tangkis Malaysia tersebut.
Dominasi orang-orang asing yang menangani tim Malaysia tersebut juga mendapat sasaran kritik dari Ong Ewe Hock.