Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Merasa Cukup Secara Prestasi dan Komplain Anak Jadi Alasan Tontowi Ahmad Pensiun

Tontowi mengatakan anaknya sudah mulai komplain jarang ketemu karena kesibukannya dan status di pelatnas PBSI saat ini.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Merasa Cukup Secara Prestasi dan Komplain Anak Jadi Alasan Tontowi Ahmad Pensiun
DJARUM FOUNDATION
Ekspresi Tontowi Ahmad pada acara pemberian apresiasi bagi juara Indonesia Open 2018 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad memutuskan untuk gantung raket.

Owi sapaan akrabnya pamit dari pelatnas PBSI melalui surat pengunduran diri yang ditujukkan ke Ketua Umum PBSI, Wiranto, Senin (18/5/2020).

Ada beberapa hal yang memicu keputusan mundur Tontowi. Ia mengaku sudah tidak memiliki motivasi sebesar dulu dan merasa sudah cukup secara prestasi.

Tak hanya itu, anaknya juga sudah mulai komplain jarang ketemu Tontowi karena kesibukannya dan status di pelatnas PBSI saat ini.

"Saya juga ingin lebih dekat dengan keluarga. Saat masih aktif jadi atlet, saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan berlatih dan bertanding. Anak saya mulai komplain, karena memang susah sekali mereka bertemu dengan saya," kata Tontowi dalam rilis yang diterima Tribunnews.

"Status saya di pelatnas sebagai pemain magang juga menjadi alasan. Saya sudah tidak muda lagi, dan sudah waktunya saya ke luar dari pelatnas. Saya sudah mendapatkan medali emas Olimpiade, yang merupakan prestasi tertinggi untuk semua atlet," sambungnya.

Baca: 7 Amalan yang Dianjurkan Dilakukan Wanita Haid saat Ramadhan untuk Tetap Dapat Pahala

Berita Rekomendasi

Di akhir kariernya ini, Tontowi tak akan melupakan prestasi tertingginya bersama Liliyana Natsir saat sukses meraih medali emas Olimpiade Rio pada 2016 silam.

Saat itu, di partai final ia bersama Liliyana sanggup mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dalam pertandingan dua gim langsung (21-14, 21-12).

"Itu merupakan puncak prestasi saya. Pengorbanan yang saya lakukan untuk mendapatkan gelar itu juga besar. Untuk mendapatkan medali emas itu, saya melakukan persiapan terberat dari semua turnamen yang pernah saya ikuti," kata pria kelahiran 18 Juli 1987 tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas