Mundur Seusai Berstatus 'Magang' di Pelatnas, Tontowi Ahmad: Saya Tidak Sejelek itu Untuk Dibuang
Tontowi memastikan masalah status pemain magang di pelatnas hanyalah faktor kecil yang memengaruhi keputusannya pensiun.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan bergurat kekecewaan dilontarkan Tontowi Ahmad setelah resmi pensiun dan mundur dari pelatnas PBSI, Senin (18/5/2020).
Owi, sapaannya, berharap PBSI ke depannya bisa lebih menghargai pemain yang sudah memberikan prestasi untuk Indonesi
Tontowi Ahmad mundur dari pelatnas PBSI dengan status 'pemain magang'.
Status pemain magang itulah yang menjadi salah satu alasan Tontowi pensiun meski bukan yang utama.
Tontowi merasa keberatan dengan keputusan PBSI menjadikannya pemain magang di pelatnas sejak Desember 2019.
Tontowi tidak menyangka karena sepanjang 2019 merasa tampil baik bersama Winny Oktavina Kandow.
Pria yang kini berusia 32 tahun itu berharap kejadian serupa tidak terjadi ke pemain lain, apalagi yang sudah memberikan prestasi untuk Indonesia.
"Saya kaget dengan keputusan PBSI saat itu. Saya keberatan karena status magang biasanya untuk pemain junior yang mau masuk ke pelatnas," kata Tontowi.
"Tahun lalu saya baru dicoba dengan satu pasangan (Winny). Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi.
"Saya sebenarnya tidak mau membahas ini lagi. Saya juga tidak dendam. Seharusnya, PBSI bisa lebih menghargai pemain," tutur Tontowi menambahkan.
Lebih lanjut, Tontowi juga kaget dengan keputusan PBSI karena tahun lalu sempat membahas rencana bermain bersama Apriyani Rahayu.
Tontowi/Apriyani dipasangkan PBSI sejak Januari 2020 dan langsung debut di Indonesia Masters pada bulan yang sama.
Indonesia Masters menjadi turnamen terakhir yang diikuti Tontowi.
Pria yang akrab disapa Owi itu menyebut alasan utamanya pensiun sebagai pemain adalah ingin dekat dengan keluarga.
Tontowi memastikan masalah status pemain magang di pelatnas hanyalah faktor kecil yang memengaruhi keputusannya pensiun.
"Saya sudah berpikir untuk pensiun sejak tahun lalu. Namun, saat itu keluarga masih mendukung saya untuk tetap bermain," kata Tontowi.
"Sampai ke sini, situasi dan kondisi tidak lagi memungkinkan untuk terus berkarier. Saya akhirnya memutuskan pensiun karena ingin lebih dekat dengan keluarga," tutur Owi menambahkan.
Sepanjang kariernya, Owi paling lama berpasangan dengan Liliyana Natsir.
Medali emas Olimpiade Rio 2016, hattrick All England, dan dua kali juara dunia menjadi tiga prestasi pernah diraih Tontowi/Liliyana.
Tiga prestasi itu membuat Owi tidak menyesal memutuskan pensiun meski secara fisik merasa masih mampu bermain lagi. (M Hafidz Imaduddin/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tontowi Ahmad: PBSI Seharusnya Lebih Menghargai Pemain..."