Di tengah jeda turnamen seperti ini, Marcus Ellis mengaku memberikan perhatian lebih khususnya masalah kesehatan mental.

Baca: Mengulas Sosok Magnus Johannesen, Tunggal Putra Masa Depan Denmark yang Idolakan Momota

Baca: Menelisik Perseteruan Hebat Dua Raja Bulu Tangkis Dunia, Lee Chong Wei vs Lin Dan

Salah satu cara yang ia lakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah terus menjalin komunikasi dengan orang-orang yang dikenalnya.

"Membuka jalur komunikasi adalah kuncinya, tentu bukan hal normal ketika kita tidak berbicara dengan seseorang selama tiga sampai empat bulan," ungkap wanita kelahiran Inggris tersebut.

"Tentu itu akan berdampak kepada anda, maka angkatlah telpon dan teleponan sama temanmu," jujurnya.

Disinggung terkait harapannya tentang kondisi saat ini, Marcus Ellis mengaku berharap semuanya lekas pulih situasinya.

Sehingga, Marcus Ellis dan para pebulu tangkis lainnya bisa kembali menikmati padatnya jadwal turnamen.

Baca: Kenangan Tak Terlupakan Mathias Boe Juarai All England 2011 dan 2015

Baca: Praveen Jordan Bongkar Momen Rahasia saat Juara All England 2020

Apalagi para pebulu tangkis sudah tidak sabar untuk berjuang memperebutkan tiket menuju Olimpiade Tokyo.

"Gol saya masih Olimpiade, fokus utama saya adalah turnamen, jadwal, dan latihan," tegas Marcus Ellis, sang ganda campuran nomor sembilan dunia tersebut.

"Kami tentu berspekulasi tentang momen comeback kami, kami senang bahwa dalam beberapa minggu kedepan kami akan memiliki sesuatu untuk dikerjakan," harapnya.

"Mungkin salah satunya latihan seminggu sekali dengan tetap menjaga jarak sosial," lanjut Marcus Ellis.

Walaupun ada perbedaan aturan dari asosiasi setiap negara, ia menyakini bulu tangkis akan tetap terlihat menarik pada masa depan ketika sudah kembali bergulir.

"Sudah lama saya menjadi profesional, pertumbuhannya luar biasa, badminton akan berubah dari waktu ke waktu," lanjut Marcus Ellis.

Bersama Lauren Smith, Marcus Ellis sekarang menempati posisi sembilan dunia di sektor ganda campuran.

(Tribunnews/Dwi Setiawan