Enggan Puasa Gelar, Duet Aaron Chia/Soh Wooi Yik Incar Gelar Tur Dunia 2020
Ambisi besar diusung oleh pasangan ganda putra asal Malaysia, Aaaron Chia/Soh Wooi Yik sebelum perhelatan Olimpiade Tokyo tahun depan.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Ambisi besar diusung oleh pasangan ganda putra asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebelum perhelatan Olimpiade Tokyo tahun depan.
Pasangan Aaron/Wooi Yik yang kini menempati ranking sembilan dunia tersebut tercatat belum sekalipun memenangkan gelar terbuka dalam BWF World Tour 2020.
Padahal, keduanya sempat menduduki podium tertinggi dalam ajang SEA Games 2018 lalu.
Hanya saja prestasi yang keduanya torehkan dalam ajang dua tahunan tersebut belum menular dalam rangkaian tur dunia.
Baca: Kembali ke Pelatnas, Hendrawan Akui Tak Akan Berlaku Kejam kepada Anak Didiknya
Baca: Potensi Lee Zii Jia jadi Ancaman Tersendiri bagi Sektor Tunggal Putra Dunia
Situasi pandemi virus corona yang membuat pihak BWF menangguhkan kompetisi coba disikapi dengan bijak oleh pasangan Aaron/Wooi Yik.
"Ada motivasi baru bagi kami, pandemi Covid-19 telah menawarkan waktu tambahan karena kualifikasi Olimpiade hanya akan dilanjutkan tahun depan," kata Aaron Chia seperti dikutip dari News Straits Times.
Setelah terkurung kurang lebih 2,5 bulan harus menjalani latihan secara mandiri di kediaman masing-masing.
Keduanya kini telah diizinkan kembali menjalani latihan bersama di pelatnas.
Secara khusus, Aaron sangat berharap dirinya bersama Wooi Yik bisa menuntaskan dahaga gelar dengan menyabet gelar tur dunia jika turnamen kembali dihelat.
"Wooi Yik dan saya telah menentukan target, dan itu adalah untuk memenangkan gelar Tur Dunia sebelum akhir periode kualifikasi Olimpiade pada tahun depan," harapnya.
"Hal itu akan memperkuat klam kami untuk menyegel satu tempat di Olimpiade Tokyo pada tahun depan," tegas Aaron Chia.
Pada tahun lalu, pasangan Aaron/Wooi Yik sebenarnya berpeluang menuntaskan puasa gelarnya dalam ajang All England.
Hanya saja, impian keduanya untuk menyegel gelar bergengsi tersebut harus pupus setelah tumbang di partai final.
Pasangan nomor sembilan dunia tersebut harus takluk dari pasangan senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final.