TRIBUNNEWS.COM, MIAMI - Lawan terakhir Mike Tyson yakni Kevin McBride mengakui bahwa dia memakai jasa ahli hipnotis untuk membuatnya merasa bisa memenangi laga tersebut.

Karier panjang Mike Tyson sebagai seorang petinju profesional berakhir pahit setelah dalam pertarungan terakhirnya menelan kekalahan dari petinju Irlandia, Kevin McBride.

Dalam laga yang berlangsung di MCI Center, Washington, DC, Amerika Serikat, pada Juni 2005, Tyson tidak bisa berbuat banyak untuk melancarkan serangan terbaiknya.

Di sisi lain, dengan postur yang lebih ideal, McBride justru mampu menghadirkan kesulitan untuk Tyson yang pada akhirnya menyerah.

Sosok berjulukan Si Leher Beton tersebut memutuskan mundur ketika pertandingan tinju memasuki ronde keenam.

Padahal, saat itu, dia tengah unggul dalam penilaian dewan juri.

Bisa mengalahkan Mike Tyson yang merupakan salah satu petinju terhebat sepanjang masa jelas menjadi pencapaian tersendiri dalam perjalanan karier Kevin McBride.

Kemenangan kian terasa bermakna karena usai laga tersebut, Tyson mengumumkan gantung sarung tinju alias pensiun dari kancah profesional.

Dalam sebuah kesempatan, McBride mengaku melakukan banyak persiapan untuk bisa memenangi pertarungan tersebut, termasuk memakai jasa seorang ahli hipnotis.

Petinju berjulukan The Clones Colossus itu pergi ke seorang ahli hipnotis dengan tujuan agar mentalnya kuat menghadapi intimidasi-intimidasi yang dilontarkan oleh Tyson.

Pada sesi tatap muka, Mike Tyson mengatakan bahwa dia akan melukai Kevin McBride dengan pukulan kerasnya yang mematikan.

Tidak ingin tinggal diam, McBride lantas membalas ucapan Tyson dengan meyakinkan sang lawan bahwa dia juga mempunyai pukulan yang tak kalah mematikan.

"Hey sobat, ketika saya memukul tepat di dagu, Anda akan merasakan pukulan sekeras seperti seluruh daratan Irlandia menghujam ke diri Anda," kata McBride.

Setelah datang ke seorang ahli hipnotis itu, McBride hanya tersenyum tatkala dihujani pukulan mematikan dari Mike Tyson yang saat itu seperti tidak ada apa-apanya.