''Sudah Kaya, Seharusnya Valentino Rossi Berhenti Balapan''
Hasrat Valentino Rossi untuk kembali menjadi juara belum menunjukkan penurunan meski tahun ini usianya sudah 41 tahun.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
1. Saya Kehilangan Respek
Casey Stoner (Ducati) geram bukan main ketika dikalahkan Valentino Rossi (FIAT Yamaha) dalam balapan MotoGP AS di Sirkuit Laguna Seca.
Tampil dominan sejak latihan hingga kualifikasi, Stoner dikejutkan dengan perlawanan sengit yang diberikan Rossi sepanjang balapan.
Rossi sukses mengacaukan ritme Stoner dengan bolak-balik menyalipnya sekaligus tidak memberi Stoner kesempatan untuk membuat jarak.
Persaingan kedua pembalap semakin membuat penonton menahan napas ketika Rossi menyalip Stoner melalui garis lintasan di corkscrew.
Rossi sukses keluar sebagai pemenang.
Adapun Stoner harus rela menjadi runner-up setelah terjatuh karena melaju terlalu kencang saat akan melewati tikungan terakhir.
Saking marahnya, Stoner menolak ajakan Rossi untuk berjabat tangan. Kekesalan Stoner dilampiaskan dengan pengakuan menohok kepada Rossi.
"Saya kehilangan respek kepada salah satu pembalap terhebat dalam sejarah," ucap Stoner.
Atas komentarnya, Stoner meminta maaf kepada Rossi pada balapan berikutnya.
2. Ambisi Rossi Melebihi Talentanya
Rivalitas Valentino Rossi dan Casey Stoner mereda setelah keduanya mengalami masalah masing-masing untuk bersaing di MotoGP.
Keduanya baru terlibat insiden pada balapan MotoGP Spanyol 2011.
Rossi yang masih beradaptasi dengan motor Ducati mendapat kesempatan untuk meraih hasil baik setelah hujan mengguyur Sirkuit Jerez.
Malang, usaha Rossi untuk menyalip Stoner gagal karena ban depannya selip. Stoner yang berada di samping Rossi ikut terjatuh karena tak sempat menghindar.
Pembalap berjuluk The Curry Curry Boy itu bahkan sempat menunggu Rossi di pinggir lintasan untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk sindiran.
Tak cukup sampai di situ, Stoner memberikan sindiran di depan wajah Rossi ketika nama yang disebut terakhir berusaha meminta maaf.
"Jelas sekali jika ambisi Anda melebihi bakat Anda," kata Stoner kepada Rossi yang masih mengenakan helm dan baju balapnya.
3. Rossi Sendiri yang Merusak Peluang untuk Juara
Valentino Rossi mendapat petaka ketika aksi melabrak Marc Marquez di tengah balapan MotoGP Malaysia membuat dirinya kehilangan kans untuk menjadi juara.
Kendati hasil balapannya tetap diakui, Rossi mendapat sanksi berat hingga akhirnya terpaksa start dalam balapan terakhir di Valencia.
Hukuman itu menjadi kerugian besar bagi Rossi. Lebih-lebih posisinya di puncak klasemen hanya berjarak tujuh poin dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo, di tabel klasemen.
Baca: Bek Kanan Blackburn Rovers Joseph Ferguson Simatupang Siap Dipanggil Timnas Indonesia
Baca: Kenapa Aksi Paul Pogba di Man United Tak Seimpresif Waktu di Juventus? Dia Masih Bingung. . . .
"Jika seseorang melakukan apa yang Valentino lakukan, dia akan mendapatkan bendera hitam (didiskualifikasi, red) dengan segera," tulis Stoner di akun Twitternya.
Stoner juga mengkritik Rossi karena tidak bersikap seperti pembalap yang berpengalaman.
"Dia (Rossi) kehilangan ketenangannya. Dia sendiri yang merusak peluangnya untuk menjadi juara," kata Stoner dikutip Bolasport dari GPUpdate.net.
"Saya memahami kenapa Valentino frustrasi di Sepang dan dia kehilangan ketenangannya. Saya berharap melihat pebalap yang lebih bijak karena pengalamannya."
4. Rossi Tak Akan Mau Membalap dengan Motor Susah
Kesulitan yang dialami Valentino Rossi di MotoGP dalam beberapa musim terakhir turut dikomentari Casey Stoner.
Stoner lantas angkat bicara perihal performa Rossi ketika menjadi bintang tamu dalam podcast di Australia, Rusty's Garage pada Desember silam.
Stoner menilai bahwa Rossi tidak menunjukkan daya juang untuk bisa tampil kompetitif dan memperbaiki hasil buruk yang diraihnya dalam beberapa balapan terakhir.
Kegagalan Rossi bersaing dengan sesama pembalap Yamaha menjadi dasar pemenang dua gelar MotoGP tersebut berpendapat demikian.
Stoner tidak begitu heran melihat sikap Rossi tersebut.
"Rossi tak akan mau memacu motor yang tidak disukainya. Itulah perbedaan saya dengan dia. Saya selalu memaksimalkan potensi motor yang saya kendarai," tutur Stoner.
Stoner pun menunggu perubahan apa yang akan dilakukan Rossi untuk bisa tampil lebih baik. Menurut dia, Rossi sebaiknya belajar dari rival-rivalnya yang lebih muda.
"Saya tidak percaya bahwa Rossi sudah terlalu tua [untuk berlomba]. Saya percaya dia masih bisa bersaing di depan dan menjadi kompetitor yang kuat," kata Stoner.
"Tetapi saya pikir dia harus melakukannya dengan cara yang sedikit berbeda."
Baca: Video Gol Kilat Nan Indah dari Pemain Real Madrid yang Bikin Rekor Saat Baru Masuk Lapangan
Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
5. Lebih Baik Pensiun
Dilansir BolaSport.com dari ESPN, Casey Stoner menilai bahwa Valentino Rossi akan mampu meninggalkan sejarah yang besar di MotoGP jika pensiun lebih awal.
"Saya rasa jika Valentino Rossi meninggalkan olahraga ini lebih awal, dia akan meninggalkan sejarah yang luar biasa, yang mana selalu akan dimilikinya," kata Casey Stoner.
Menurut pria asal Australia itu situasi Rossi saat ini sangat memprihatinkan lantaran kesulitan untuk bersaing di level teratas.
"Sekarang, Valentino Rossi menjadi seorang pebalap yang sangat mungkin untuk dikalahkan," ucap Casey Stoner melanjutkan.
Kekecewaan Casey Stoner kian membuncah tatkala kemungkinan besar dia akan melihat pembalap sekelas Valentino Rossi mengaspal bersama sebuah tim satelit.
"Sangat mengecewakan melihat seseorang yang pernah diinginkan tim manapun ... sekarang (kemungkinan) diturunkan ke tim satelit," katanya.