Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Jenderal Komar 'Manusia Tinju' Siap Pimpin PB Pertina

Minimnya prestasi tinju di Tanah Air, salah satu penyebabnya adalah minimnya turnamen tinju amatir di Tanah Air.

Penulis: Yulis
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jenderal Komar 'Manusia Tinju' Siap Pimpin PB Pertina
Istimewa
Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak. 

“Tidak ada istilah tidak siap, jika itu merupakan kehendak mayoritas pengurus daerah. Terlebih ini untuk kemajuan tinju amatir di Indonesia,” ujarnya.

Dari penelusuran rekam jejaknya, Jenderal Komar adalah “Manusia Tinju” sejati.

Ia memiliki gagasan yang luar biasa ketika menggelar pertandingan tinju pro di atas kapal tongkang di Siring Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 9 Oktober 2011.

“Tinju di atas kapal tongkang adalah tinju pro. Waktu itu terbuka di atas sungai. Petinju Jakarta datang dan main,” katanya.

Itu merupakan kejuaraan Indonesia kelas terbang di atas kapal tongkang yang pertama dan satu-satunya di dunia.

Belum pernah ada pertandingan tinju di atas kapal tongkang.

Boxing in the Martapura Riverside ditangani oleh Non-M Promotion yang berkantor di Kebon Jeruk, Tamansari, Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

Penata tanding Syaripudin Lado. Juara Indonesia Espnus Sabu (R.E. Boxing Minahasa Utara) mempertahankan gelar melalui pertarungan 12 ronde melawan penantang Ruben Manakane (Nelson Nainggolan Jakarta). Wasit dan hakimnya adalah anggota Marinir dari Cilandak, Jakarta.

Bagi Komaruddin Simanjuntak, tinju pro dan tinju amatir sama senangnya. Mantan Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) II/Sriwijaya ini sangat mengenal sejumlah mantan petinju top amatir seperti Ferry Moniaga, Frans van Bronskhorst.

Komaruddin Simanjuntak dikenal dengan ciri “pukul dulu urusan belakang” atau PDU, dalam kata arti positif.

Urusan dukungan (finansial) dipikirkan kemudian.

Jenderal bintang dua purnawirawan ini selama pengabdiannya selalu siap melaksanakan perintah pimpinan dan tidak pernah menolak atau membantah.

Komaruddin Simanjuntak dengan tegas mengatakan ”tidak boleh mati berkali-kali”.

“Artinya, dalam melaksanakan pengadian ini tidak pernah mengatakan ”aduh mati aku, aduh dari mana dananya, aduh mati aku”. Saya tidak pernah mengeluh, tapi mencari solusi bagaimana melakukan yang terbaik.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas