Toko Sport Marcus Fernaldi Gideon di Green Villa Sepi Pengunjung di Tengah Pademi Covid-19
Usaha para atlet pun turut kena imbas akibat pandemi Covid-19. Salah satunya toko sport miliknya pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi momok menakutkan bagi bidang perekonomian. Tak heran banyak usaha masyarakat yang tergerak di bidang ekonomi terganggu, termasuk perdagangan.
Usaha para atlet pun turut kena imbas akibat pandemi Covid-19. Salah satunya toko sport miliknya pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon.
Toko sport yang bernama Kurnia Sport ini dibuka tahun 2018 lalu, beralamat di Perumahan Green Ville Blok AX/17 Jakarta Barat. Bangunannya tiga tingkat ini, dan lantai pertama dijadikan sebagai toko yang menjual perlengkapan olahraga bulutangkis, baik raket, kok beraneka merek, kaus, sepatu, dan banyak lagi.
Ada pula perbaikan senar raket dengan beraneka jenis merek.
Tak hanya itu, tersedia pula perlengkapan lain seperti Bola Voli, Bola Basket, maupun perlengkapan Tenis Meja.
Namun, suasana di lokasi tampak begitu sepi. Padahal lokasi toko terbilang cukup strategis, karena disamping toko ada pula bank, serta deretan badan usaha lainnya.
Hanya dua orang pengujung yang ditemui di dalam toko, dua orang karyawan, serta ibunda Marcus yang bernama Sujati Iskandar yang turut menjaga toko.
"Sebenarnya kami sempat tutup selama dua bulan. Itu pas bulan Maret, karena Covid-19," ucap Sujati.
Wanita berusia 59 tahun ini mengatakan dirinya membuka kembali toko Kurnia demi kelangsungan hidup karyawannya, meskipun sudah mengetahui akan ada perubahan.
Ya, semenjak dibuka kembali, toko Kurnia masih sepi pembeli. Sujati pun maklum akan kondisi tersebut.
"Gedung olah raga (GOR) untuk bulutangkis juga masih banyak tutup ya. Terutama GOR Tangkas. Biasanya pembeli rata-rata suka main bulutangkis, kalau GOR masih tutup pasti perlengkapan juga belum ada perubahan," ucapnya lagi menambahkan alasan tokonya sepi.
Ia lantas membedakan perputaran uang sehari-harinya sebelum dan sesudah pandemi.
"Biasanya sehari itu diatas satu juta ya, namun kini terkadang di bawahnya. Kemarin saja hanya enam ratusan," tambahnya.
Ada pun selama buka sejak 2018 lalu, ada pula pembeli yang datang dengan harapan dapat bertemu dengan Marcus Fernaldi.
Hanya saja pembeli tidak mengetahui sang atlet lebih sering di Pelatnas, Cipayung serta di rumah keluarganya.
"Kadang fans datang untuk melihat Marcus saja. Tapi tidak ketemu, akhirnya mereka belanja," tuturnya.