Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Mohammad Ahsan: Menunda Keputusan Terbaik

Mohammad Ahsan mengatakan, penundaan kompetisi memang keputusan terbaik, bagi semua peserta kompetisi.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Mohammad Ahsan: Menunda Keputusan Terbaik
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Federasi Bulu Tangkis Dunia, BWF, resmi menunda penyelenggaraan Piala Thomas dan Piala Uber 2020 di Aarhus, Denmark. Keputusan menunda Piala Thomas dan Piala Uber diambil setelah penarikan diri sejumlah tim peserta dari Total BWF Thomas dan Uber Cup Finals dan putaran Eropa dari HSBC BWF World Tour yang telah disesuaikan akibat pandemi.

Indonesia sudah menyatakan mundur, sebelum BWF resmi menunda penyelenggaraan. Pemain Ranking dua dunia, Mohammad Ahsan mengatakan, penundaan kompetisi memang keputusan terbaik, bagi semua peserta kompetisi.

"Sebenarnya Indonesia juga sudah menarik diri. Banyak negara menarik diri juga. Karena persoalannya kasus di Indonesia juga belum menurun," ujar Ahsan, khusus  kepada Tribun, Selasa (15/9).

Menurut Ahsan, para atlet juga merasa khawatir, jika diminta untuk tetap berangkat ke Aarhus, Denmark. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 dan angka penderita Covid-19 yang tak menurun, terutama di Indonesia.

"Dari kita sendiri juga ada rasa kekhawatiran, memang daripada negara-negara banyak yang mundur, ya memang keputusan yang baik ditunda," tutur Ahsan.

Baca: Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, Ahsan: Kesehatan dan Keselamatan yang Utama

Meski resmi ditunda, kata Ahsan, pelatihan para atlet tetap berlangsung. Sejak awal pandemi pelatihan tetap dilakukan, walau kompetisi bulutangkis berkurang."Persiapan tetap jaga-jaga. Siapa tahu ada tiba-tiba perubahan jadwal pertandingan. Kemungkinan ada turnamen seri Asia. Jadi ya kita tetap mulai persiapan ke situ," ucap Ahsan.

Impian Ahsan: Juara Olimpiade Tokyo

Berita Rekomendasi

Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, membuktikan usia tak menghalangi untuk berprestasi tinggi. Bukti terbaru diberikan Ahsan/Hendra dengan menjuarai BWF World Tour Finals 2019, di Guangzhou, China, Minggu (15/12/2019).

Pasangan dengan julukan The Daddies ini memang tak lagi muda. Hendra berusia 35 tahun, sedangkan Ahsan 32 tahun. Namun, usia tidak pernah menjadi penghalang bagi The Daddies. Ambisi mereka tetap sama, seperti pebulutangkis lain, yakni menjadi juara dan mengharumkan nama Indonesia.

Ahsan bercerita, ia tetap ingin memacu adrenalim untuk tetap berprestasi. Ingin tetap mendorong diri hingga melebihi batas."Saya terusmencoba untuk sampai mana sebenarnya kemampuan saya. Sampai mana limit saya. Saya ingin coba terus selama masih kuat," tutur Ahsan.

Baca: Sosok Saefullah di Mata Anggota DPRD Jakarta: Etos Kerja Tinggi dengan Pembawaan Tenang

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tersingkir dari Olimpiade Rio 2016. Ahsan ingin mengubah masa lalu, dengan menatap masa depan. Menurut Ahsan, mimpi terdekatnya adalah memenangi Olimpiade Tokyo 2020. "Saya tetap berusaha, hasilnya memang kita tidak ada yang tahu. Berusaha yang terbaik. Ya kalau dibilang mimpi adalah next Olimpiade di Tokyo," ucap Ahsan.

Ahsan terbilang cukup senior sebagai atlet. Demi menjaga tetap bisa bersaing dengan yang lebih muda, menurut dia, tipsnya tetap disiplin. Yakni, menjaga pola makan, tidur, dan latihan.

"Dan juga kita tetap bekerja keras. Tidak mau terlalu turun, tidak mau ketinggalan juga, meski pun kita di olahraga dibilang cukup senior tapi jiwanya harus tetap mau bersaing sama yang muda-muda," kata Ahsan.

Lalu, setelah bulutangkis ke depan apa yang ingin dikerjakan seorang Ahsan?"Sekarang ini mungkin ada bisnis kecil-kecilan. Mungkin nanti setelah berhentinya, mungkin jadi pelatih, atau mau bisnis. Ya kira-kira antara dua itu," kata dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas