Presiden Amartha Hangtuah Kecewa IBL 2020 Dibatalkan Padahal Protokol Kesehatan Dijalani
Gading Ramadhan Joedo mengaku sangat kecewa atas pengumuman pembatalan kompetisi bola basket, IBL 2020 yang seharusnya diadakan pada 13 – 27 Oktober
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amartha Hangtuah, Gading Ramadhan Joedo mengaku sangat kecewa atas pengumuman pembatalan kompetisi bola basket, IBL 2020 yang seharusnya diadakan pada 13 – 27 Oktober 2020.
Menurut Gading protokol kesehatan ketat yang diberikan IBL sudah diterapkan kepada para pemainnya saat menjalani persiapan.
Belum lagi, ketika bertanding juga ada sederet protokol kesehatan yang harus dijalani seluruh klub. Mulai dari pengecekan covid, karantina dan tak ada penonton di Mahaka Arena.
“Kecewa dengan keputusan tersebut, mengingat protokol kesehatan dan sistem yang akan dijalankan oleh IBL untuk penyelenggaran musim ini sudah sangat bagus,” kata Gading kepada wartawan, Rabu (6/10/2020).
“Menurut saya tetap menjaga keselamatan semua pihak dengan skema tidak ada penonton, semua pemain dan official di karantina, isolasi selama musim pertandingan, dilakukan swab test berkala selama musim pertandingan,” sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengatakan pembatalan IBL 2020 ini ia putuskan setelah sebelumnya melakukan rapat internal.
Alasan utama pembatalan yakni mendukung program pemerintah yang tengah gencar menekan kasus Covid-19 di Indonesia.
“Kami dari IBL bersama Perbasi menyampaikan rencana dan persiapan yang telah dilakukan kelanjutan IBL 2020 yang seperti diketahui bahwa tanggal 13 -27 Oktober akan dilangsungkan IBL yang sempat tertunda karena pandemi,” kata Junas.
“Persiapan sudah dilakukan, kita lihat situasi terakhir bahwa kita dukung pemerintah dengan segala upaya, kita pahami dan telah lakukan diskusi internal dan klub bahwa musmi IBL 2020 harus kita batalkan,”
“Ini keputusan terbaik karena apa pun sekarang yang kita harus lakukan untuk keselamatan dan kesehatan. Itu yang utama,” jelas Junas.
Seperti diketahui, pada akhir September lalu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak memberikan izin kepada Liga 1 dan Liga 2 untuk dihelat karena kasus Covid-19 masih tinggi
Akan tetapi, PSSI masih belum memutuskan untuk membatalkan dan masih berharap kepada Polsri untuk bisa mengeluarkan izin perhentalan Liga 1 dan Liga 2 pada November mendatang.