Presiden Amartha Hangtuah Sebut Pembatalan IBL 2020 Sebagai Keputusan Tidak Konsisten
ia merasa agak heran dan sempat membandingkan dengan Pilkada yang masih diperbolehkan jalan sedangkan kompetisi bola basket disetop
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lanjutan kompetisi bola basket Indonesia, IBL 2020 seharusnya bergulir kembali pada 13 -27 Oktober 2020.
Akan tetapi, sepekan jelang bergulirnya kompetisi, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengumumkan pembatalan IBL 2020.
Alasan utama pembatalan yakni mendukung program pemerintah yang tengah gencar menekan kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca: IBL 2020 Batal Digelar, Pemain Satria Muda Putar Otak Cari Tambahan Pemasukan
Usai mengetahui kabar itu, Gading Ramadhan Joedo yang awalnya kecewa, mencoba menerima keputusan tersebut.
Tapi, ia merasa agak heran dan sempat membandingkan dengan Pilkada yang masih diperbolehkan jalan sedangkan kompetisi bola basket yang telah menerapkan protokol ketat dibatalkan.
“Ini ini keputusan pemerintah yang harus kita hormati dan tidak dapat kita hindari,” kata Gading.
Baca: Kompetisi IBL 2020 Dibatalkan, Menpora Tetap Dukung Perbasi Siapkan Timnas untuk FIBA World Cup 2023
“Akan tetapi disisi lain terkait keputusan ini apabila kita memantau berita ada kegiatan Pilkada yang dilanjutkan, ada aparat dan pejabat yang membuat acara tanpa memikirkan protokol kesehatan. Jadi menurut saya keputusan ini tidak konsisten,” jelas Gading.
Seperti diketahui, kampanye Pilkada sendiri berlangsung dari 26 September hingga 5 Desember 2020 di 270 Wilayah di seluruh Indonesia.
Hal serupa juga sempat diutarakan oleh Rizal Falconi, namun pemain Satria Muda tersebut kini lebih menerima dan mulai memikirkan kesibukan dirinya lantaran IBL dibatalkan.
“Saya juga bingung, kenapa kita yang jelas-jelas sudah jalani protokol ketat tapi malah tidak boleh, malah Pilkada jalan terus. Tapi ya sudah, kita terima saja. Kalau kesibukan paling nanti saya melatih saja,” kata Falconi.