LADI Gelar Sosialisasi Anti Doping untuk Kalangan Dokter Cabang Olahraga
Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) menggelar kegiatan "Sosialisasi Anti Doping", Jumat hingga Minggu (23-25/10/2020) di Hotel Royal Kuningan
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) menggelar kegiatan "Sosialisasi Anti Doping", Jumat hingga Minggu (23-25/10/2020) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan.
Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Olahraga Kemenpora, Dr.Herman Chaniago, MM, membuka resmi kegiatan ini, Jumat malam.
"Kegiatan ini tentunya sangat penting mengingat kita akan segera menghadapi PON XX, tahun depan di Papua," jelas Dr.Herman Chaniago dalam sambutan pembukaannya.
Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Olahraga Kemenpora itu mengharapkan agar para peserta kegiatan ini memanfaatkan secara maksimal pengetahuan yang mereka dapatkan.
Kegiatan "Sosialisasi Anti Doping" LADI kali ini diikuti perwakilan cabang olahraga, khususnya tim medis atau dokter. Sebanyak 50-an cabor diundang mengirimkan wakilnya. Namun, tidak semua cabor memiliki dokter.
Hari pertama sosialisasi hanya menampilkan satu pembicara. Ketua LADI, dr.Zaini Khadafi Saragih, Sp, KO, tampil membawakan materi "Pengenalan dan Perkembangan Anti Doping dalam Olahraga".
Zaini Saragih, yang mantan dokter timnas sepak bola Indonesia, memaparkan sejarah penerapan anti doping di dunia olahraga. Badan Anti Doping Dunia (WADA) terbentuk tahun 1999.
LADI lahir lima tahun kemudian, 2004. Meski sudah berusia 16 tahun LADI belum memiliki kantor dan anggaran tetap.
Hari kedua sosialisasi, Sabtu (24/10), akan tampil empat penyaji.
Yang pertama, Dr.dr.Junaidi, Sp, KO, akan membawakan materi "Proses Pengambilan Sample".
Setelah itu, dr. Arie Sutopo, Sp, KO, dengan membawakan materi "Peraturan Anti Doping dan ADRVP".
Penyaji keempat, dr.Vera Darmidy, Sp, KO, membawakan materi "Prohibited List dan TUE".
Terakhir, Prof Dr.dr.James Tangkudung, Sportmed, M.Pd, membawakan materi "Pencegahan Doping dan Pengelolaan Kasus ADRV".