Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Mantan Pelatih Timnas Pencak Silat Rony Syaifullah: Anak Muda Jangan Takut Jadi Pesilat

Mantan pelatih Timnas Pencak Silat Indonesia, Rony Syaifullah, mengajak pemuda agar tidak takut menjadi pesilat dan mencintai budaya asli Indonesia.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Mantan Pelatih Timnas Pencak Silat Rony Syaifullah: Anak Muda Jangan Takut Jadi Pesilat
Tribunnews/JEPRIMA
Pesilat cilik saat saat unjuk kebolehan pada pembukaan Kejurnas Persatuan Silat Tenaga Dasar (PSTD) di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur Jumat (14/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih Timnas Pencak Silat Indonesia, Rony Syaifullah, mengajak pemuda agar tidak takut menjadi pesilat.

Sebelum menjadi pelatih, Rony diketahui merupakan atlet silat berprestasi yang menyabet sejumlah kejuaraan internasional.

Sepanjang karirnya sebagai atlet, Rony berhasil menyabet gelar juara dunia pada 1997 dan 2000.

Selain juga meraih medali emas di SEA Games 1997, 2005, dan 2007.

Sebagai praktisi di dunia pencak silat, pelatih kepala Timnas Pencak Silat di Asian Games 2018 ini menyebut pesilat yang berprestasi terjamin masa depannya.

"Masa depan pencak silat sampai saat ini boleh dikatakan ketika kita terjun sebagai pesilat dan berprestasi, masa depan pasti cerah," ungkapnya dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (29/10/2020).

Mantan atlet dan pelatih pencak silat Timnas Indonesia Rony Saifullah dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (29/10/2020)
Mantan atlet dan pelatih pencak silat Timnas Indonesia Rony Saifullah dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (29/10/2020) (Overview Tribunnews)

Baca juga: 4 Alasan PSHT Disebut Perguruan Silat yang Diminati, dari Historis hingga Prestasi

Rony menyontohkan, dalam gelaran Asian Games 2018, atlet yang mendapatkan medali emas mendapat penghargaan uang tunai sebesar Rp 1,5 Miliar.

Berita Rekomendasi

"Mereka juga mendapat hadiah PNS, artinya masa depan pekerjaan cerah," ungkapnya.

Atlet berprestasi juga tidak sedikit yang mendapatkan rumah.

"Mereka juga mendapat apresiasi dari pemerintah pusat higga daerah," ungkapnya.

Maka dari itu Rony mengajak agar para pemuda tidak takut menjadi atlet pencak silat.

"Saya mengimbau kepada masyarakat, terutama kawula muda, remaja, adik-adik, pelajar, jangan takut menjadi pesilat.

"Apalagi pesilat yang berprestasi, dengan itu masa depan akan cerah," ungkapnya.

Baca juga: Kemenpora Gelar Bimtek Pengelolaan Laporan Dana Fasilitasi Cabor

Pesilat cilik saat saat unjuk kebolehan pada pembukaan Kejurnas Persatuan Silat Tenaga Dasar (PSTD) di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur Jumat (14/12/2018). Kejurnas ini diikuti oleh 283 atlit dari 14 Pengurus Daerah se indonesia yang dibagi dalam 9 kelas serta 2 kategori Remaja dan Dewasa, Kejurnas ini untuk meningkatkan kemampuan pertarungan pesilat PSTD untuk tampil dalam ajang MMA yang saat ini sedang berkembang. (Tribunnews/Jeprima)
Pesilat cilik saat saat unjuk kebolehan pada pembukaan Kejurnas Persatuan Silat Tenaga Dasar (PSTD) di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur Jumat (14/12/2018). Kejurnas ini diikuti oleh 283 atlit dari 14 Pengurus Daerah se indonesia yang dibagi dalam 9 kelas serta 2 kategori Remaja dan Dewasa, Kejurnas ini untuk meningkatkan kemampuan pertarungan pesilat PSTD untuk tampil dalam ajang MMA yang saat ini sedang berkembang. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Setelah memutuskan keluar dari Timnas Pencak Silat, Rony diketahui menjabat sebagai Wakil Dekan di Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

"Saya menjadi buktinya, dengan kejuaraan pencak silat, saya sekolah S1, S2, dan S3 free dari pemerintah."

"Ini semua dari silat," ungkapnya.

Rony juga menyebut bergabung dengan olahraga pencak silat artinya melestarikan budaya Indonesia.

Pencak silat, kata Rony, eksistensinya diakui dunia sebagai budaya yang lahir di Indonesia.

"Sejak November 2019, pencak silat ditetapkan sebagai warisan dunia tak benda yang diakui dunia melalui UNESCO," ungkapnya.

Baca juga: Terima Dubes Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina, Menpora Titip Promosikan Pencak Silat

Rony Syaifullah saat diwawancarai Kompas TV
Rony Syaifullah saat diwawancarai Kompas TV (YouTube/Kompas TV)

Oleh karena itu, Rony menyebut seyogyanya warga negara mencintai pencak silat.

"Mari kita cintai budaya kita sendiri, bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai budayanya sendiri," ungkap Rony.

Sementara itu Rony menyebut ada empat dasar atau pedoman pesilat Indonesia.

"Ketika IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) berdiri, disepakati ada empat aspek yang menjadi dasar atau pedoman pesilat Indonesia."

"Yaitu mental spiritual, bela diri, olahraga, dan seni," ungkapnya.

 "Ini general dan diajarkan di seluruh perguruan silat di seluruh Indonesia dan semuanya memiliki gaya dan ciri khas sendiri," ucapnya.

Adapun Rony menyebut di Indonesia hampir ada 900 aliran pencak silat.

Baca juga: Ahli Ninjutsu Jepang Ini Sangat Ingin Belajar Pencak Silat Indonesia

Prestasi Rony Syaifullah saat Melatih Tim Asian Games 2018

Diketahui Rony yang sukses menjadi atlet, juga sukses kala melatih.

Seperti saat ia menjadi pelatih kepala Timnas Pencak Silat Indonesia di ajang Asian Games 2018.

Pesilat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah saat menghadiri pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Hall Bakset, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Pesilat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah saat menghadiri pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Hall Bakset, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)

Dikutip dari laman timindonesia.id, Indonesia kala itu mampu memborong 14 medali emas dan satu perunggu.

Luar biasanya lagi 15 medali tersebut didapat Hanifan Yudani Kusumah dan rekan-rekan dari 16 nomor yang dilombakan.

Artinya, hanya ada dua  nomor lomba yang tidak sukses dimenangi Tim Indonesia.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas