Target Indonesia di Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020
Opening ceremony yang di awali dengan ragam tradisional Indonesia membuat nuansa nilai-nilai tradisional bangsa
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menargetkan meraih juara umum untuk kedua kalinya dalam ajang Karate Tradisional Afro-Asia Online.
Dalam ajang tahun ini, Indonesia mengirim 76 peserta yang terdiri dari atlet pria dan wanita juga 1 atlet yang berkebutuhan khusus.
Keseluruhan peserta berasal dari 8 provinsi, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat. Adapun usia atlet dari 6 hingga 15 tahun.
Opening Ceremony 2nd Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020 itu berlangsung, Sabtu (31/10/2020).
Baca juga: 363 Karateka Meriahkan Kejurnas Virtual Karate FKTI
Ketua Indonesia Traditional Karate Federation (INATKF), Muchlas Rowi dalam sambutannya menjelaskan, perhelatan ini memiliki semangat yang yang sama seperti dicetuskan Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno yang kala itu berinisiasi mengajak bangsa-bangsa Asia-Afrika berkumpul dan menyelenggarakan event olahraga bersejarah.
"Ätmosfir yang pernah menggetarkan dunia itu pun kembali digelorakan INATKF. Dengan menjaga nilai BUSHIDO dalam bingkai kemanusiaan dan perdamian menjadi basis utama dihelatnya," kata Muchlas Rowi dalam keterangan, Senin (2/11/2020).
Meski perhelatan melalui virtual, namun tidak mengurangi kekhidamatan acara yang di hadiri oleh Ketua International Traditional Karate Federation (ITKF), Prof Gilberto Garner, Ketua Asia Traditional Karate Federation, Ibrahim Al-Bakry, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Hayono Isman, dan tamu kehormatan dari sejumlah negara peserta.
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Raih Dan VII Kehormatan dari Institut Karate-do Indonesia
"Kita harus bangkit dan buktikan bahwa karate tradisional bisa tetap terlaksana. INATKF, satu-satunya Federasi Karate Tradisional di Indonesia merespon dengan cepat dan memastikan terselenggaranya acara ini, " ujar Muchlas Rowi.
Opening ceremony yang di awali dengan ragam tradisional Indonesia membuat nuansa nilai-nilai tradisional bangsa menyelimuti perhelatan itu.
Tidak hanya itu, sejumlah potensi wisata pun dihadirkan untuk mendukung program pariwisata nasional. Hal ini dilakukan mengingat jumlah peserta yang hadir, lebih banyak dari sejumlah negera sahabat.
"Indonesia Traditional Karate Federation (INATKF), satu-satunya organisasi yang diakui pemerintah juga Asia Karate Federation (ATKF) dan International Traditional Karate Federation (ITKF) ini juga mengakui nilai destruktif pandemi Covid-19 sangat terasa. Namun keadaaan tersebut tidak boleh membuat patah arang," kata dia.
Justru, kata dia, inilah momen tepat, di mana karateka tradisional seluruh dunia makin memperkuat kebersamaan dengan mengadaptasi kemajuan tekhnologi. Kejuaraan bergengsi ini juga bisa terlaksana secara virtual karena upaya tersebut.
Begitupun dengan semangat event virtual hari ini, INATKF telah berkoordinasi dengan ATKF juga ITKF sebagai induk dari organisasi karate tradisional dunia ingin mewujudkan hal serupa yang pernah terjadi saat di gelarnya perhelatan olahraga banga Afro- Asia.
ITKF pun menyambuat baik dan memberikan rekomendasi kepada INATKF yang juga bekerjasama dengan ATKF untuk menyelenggarakan event ini.