Tujuh Wakil Indonesia Kerja Keras Lalui Rubber Game, Efek Kelamaan Tak Bertanding?
Seusai laga, beberapa pemain Indonesia mengakui sedikit kesulitan menemukan permainan terbaiknya. Sebab, mereka sudah lama tidak mengikuti turnamen
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tujuh wakil Indonesia harus bermain tiga gim atau rubber game pada hari pertama Thailand Open, Selasa (12/1/2021).
Dari tujuh wakil itu, hanya ada empat yang berhasil mengalahkan lawannya dan melaju ke babak 16 besar.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja selaku ganda campuran unggulan keenam menjadi salah satu wakil Indonesia yang harus tersingkir pada babak pertama.
Baca juga: Rekap Wakil Indonesia Babak Pertama Thailand Open 2021: Ganda Putra Amankan 1 Tiket Perempatfinal
Hafiz/Gloria di luar dugaan kalah dari wakil India non-unggulan, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa.
Hafiz/Gloria kalah dalam duel sengit yang berlangsung selama 1 jam 12 menit dengan skor 11-21, 29-27, dan 16-21.
Hasil serupa juga dialami tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, yang kalah dari wakil Korea Selatan, Sung Ji-hyun.
Baca juga: Hal Aneh yang Dirasakan Ratu Bulutangkis Dunia Saat Ikuti Thailand Open 2021
Adapun satu wakil Indonesia lainnya yang juga langsung tersingkir pada babak pertama setelah bermain rubber game adalah ganda putra non-unggulan, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana kalah dalam duel bertajuk Derbi Merah Putih melawan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Di sisi lain, tiga wakil Indonesia lainnya yang sukses mengantongi tiket 16 besar Thailand Open tersebar di dua sektor, yakni ganda putra dan tunggal putra.
Dari tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjadi wakil Indonesia yang lolos.
Adapun Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi ganda putra Indonesia yang lolos bersama Leo/Daniel.
Meski demikian, empat kemenangan wakil Indonesia pada babak pertama kali ini harus didapat dengan susah payah setelah dipaksa bermain rubber game.
Baca juga: Rionny Mainaky Ungkap Alasan Anthony Ginting dkk Tak Maksimal di Laga Pembuka Thailand Open
Seusai laga, beberapa pemain Indonesia mengakui sedikit kesulitan menemukan permainan terbaiknya. Sebab, mereka sudah lama tidak mengikuti turnamen kompetitif.
Hafiz Faizal, Gregoria Mariska Tunjung, dan Jonatan Christie adalah tiga pemain Indonesia yang mengeluhkan hal tersebut.
"Kami bermain terlalu pelan. Kami memulai pertandingan dengan lambat pada gim pertama. Masuk lapangan seperti masih mencari-cari bentuk permainan, masih meraba-raba," kata Hafiz Faisal.
Di sisi lain, Jonatan Christie mengaku dirinya seperti kehilangan sentuhan setelah lama tidak bertanding di level kompetitif.
"Setelah sembilan bulan tidak bertanding, sentuhan saya sedikit berbeda. Saya juga merasa tegang tadi. Saya tadi berusaha menjaga pikiran agar tidak terbawa suasana," tutur Jonatan Christie.
Thailand Open kali ini memang menjadi turnamen kompetitif pertama yang diikuti wakil Indonesia sejak All England Open 2020 atau setelah 10 bulan.
Baca juga: Serba-serbi Thailand Open 2021, Aksi Konyol Para Pemain Tim Putra Denmark Saat Pemanasan
Hal itu tidak lepas dari berbagai turnamen BWF yang ditunda atau dibatalkan karena pandemi virus corona sepanjang 2020.
Selama tidak ada turnamen, para pemain Indonesia tercatat hanya mengikuti kompetisi internal PBSI yang dihelat pada 24 Juni hingga 24 Juli 2020.
Pada Oktober 2020, BWF sempat menggelar turnamen pertama pada masa pandemi, yakni Denmark Open 2020.
Namun, Indonesia memutuskan tidak mengikuti turnamen tersebut karena alasan keselamatan dan penerbangan antar negara yang terkait dengan pandemi.
Proses adaptasi pemain Indonesia setelah lama tidak bertanding juga disadari oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky.
Baca juga: Serba-serbi Thailand Open 2021, Warna Rambut Fajar Alfian Jadi Sorotan
Rionny Mainaky mengakui para pemain pemain Indonesia pada hari pertama Thailand Open kali ini bermain tidak maksimal.
Namun, Rionny Mainaky menilai proses adaptasi bukanlah faktor penyebab utama. Rionny Mainaky menyebut faktor kondisi lapangan adalah faktor utamanya.
"Memang para pemain sudah lama pemain tidak bertanding, tetapi bukan ini yang menjadi kendala,".
"Pemain belum cepat berdaptasi dengan lapangan yang berpendingin ruangan dan ada embusan angin," kata Rionny Mainaky.
"Hal ini yang membuat permainan mereka belum maksimal di babak pembuka, baik yang kalah maupun menang. Kita berharap, besok mereka bisa lebih in dan lebih lepas mainnya," tutur Rionny Mainaky menambahkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Thailand Open - 7 Wakil Indonesia Main Rubber, Efek 10 Bulan Tak Tanding?"