Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Terattanachai Terlalu Kuat Untuk Praveen/Melati
Praveen/Melati takluk di laga final dari pasangan tuan rumah Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Terattanachai dengan skor 21-3, 20-22 dan 21-18.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavia harus mengubur harapannya untuk menjadi juara Yonex Thailand Open.
Pasalnya, Praveen/Melati takluk di laga final dari pasangan tuan rumah Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Terattanachai dengan skor 21-3, 20-22 dan 21-18.
Jalannya pertandingan di game pertama tampak Praveen/Melati tak dalam kondisi seperti biasanya.
Pengembalian bola Praveen/Melati yang kerap menyangkut di net dan pukulan bola yang kerap keluar lapangan menjadi lumbung poin bagi pasangan Dechapol/ Sapsiree.
Alhasil, game pertama Praveen/Melati kalah telak dengan skor 21-3.
Di game kedua, pasangan juara All England 2020 itu langsung membenahi permainannya. Kesalahan-kelelahan sendiri yang kerap dilakukan Praveen/Melati di game pertama pun bisa diminimalisir.
Di game kedua ini, kedua pasangan sama-sama tampil apik dengan saling kejar mengejar poin. Bahkan di poin-poin akhir kemenangan harus melewati deuce. Praveen/Melati akhirnya keluar sebagai pemenangan, 22-20.
Di game penentu, jalannya pertandingan hampir serupa dengan game kedua; sengit dan kerap terjadi rally yang cukup panjang.
Namun, fokus Praveen/Melati di interval kedua mulai menurun dengan kerap melakukan kesalahan sendiri.
Pasangan Thailand yang mulai memimpin mampu tampil konsisten hingga akhirnya dinobatkan sebagai juara Yonex Thailand Open usai menutup game ketiga dengan skor 21-18.
Kemenangan ini pun membuat head to head Dechapol/Sapsiree dengan Praveen/Melati menjadi tiga berbanding empat. Tiga untuk Dechapol/Sapsiree dan empat untuk Praveen/Melati.