Defisit delapan angka pun berhasil disamakan kala papan skor menunjukkan angka 16-16 pada set pertama.

Setelah kedudukan 16 sama, pertandingan berlangsung cenderung lebih seru.

Adu pukulan drive pun tak bisa terhindarkan dari kedua pasangan.

Kepiawaian The Daddies dalam meramu strategi netting mulai membuahkan hasil.

Defisit delapan angka di awal set, diubah keduanya menjadi kemenangan yang sekaligus menutup set pertama.

The Daddies unggul dari Ellis/Langrisge dengan skor 21-23.

Set kedua berjalan tak jau berbeda dengan yang terjadi setelah interbval set pertama.

The Daddies terus memaksa pasangan Ellis/Langridge untuk bermain adu drive.

Tak lupa, pasangan Ahsan/Hendra sesekali memancing maju pasangan Inggris dengan melepaskan netting tipis.

Hal itu berbua manis bagi The Daddies, lantaran jalannya set kedua cenderung mengikuti pola main mereka.

Pun, hasil di interval set kedua mengindikasikan hal serupa.

The Daddies mampu menutup jeda interval dengan keunggulan 7-11.

Pasangan inggris mencoba merubah gaya permainan mereka setelah jeda.

Mereka berusaha mempercepat tempo pertandingan sekaligus melancarkan serangan smash dalam beberapa kali kesempatan.

Namun, The Daddies masih kekeuh dengan permainan mereka.

Ahsan/Hendra tak mau meladeni permainan cepat yang coba dipaksakan pasangan Inggris.

Penempatan bola ciamik dari The Daddies mampu menjaga keunggulan mereka di angka 13-15 setelah interval berakhir.

Keunggulan The Daddies tak terbendung hingga akhir set kedua.

Mereka pun menutup laga denagn keunggulan 15-21.

(Tribunnews.com/Guruh)