Komentar Pelatih seusai The Daddies Gagal Juara BWF World Tour Finals: Ahsan/Hendra Kalah Tenaga
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry iman Pierngadi memberikan tanggapan usai Ahsan/Hendra menelan kekalahan final BWF World Tour Finals 2020.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Herry Iman Pierngadi selaku pelatih ganda putra Timnas Indonesia memberikan tanggapannya mengenai kekalahan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di babak final BWF World Tour Finals 2020, Minggu (31/1/2021).
Diakui oleh Herry Iman, andalan Indonesia dari sektor ganda putra, Ahsan/Hendra kalah jauh soal tenaga dibandingkan dengan sang lawan dari Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin.
The Daddies (julukan Ahsan/Hendra) menelan kekalahan dua set langsung di partai final BWF World Tour Finals 2020 lewat kedudukan 17-21 dan 21-23.
Baca juga: Tanggapan Berkelas Ahsan/Hendra Usai Dikalahkan Lee/Wang di Final BWF World Tour Finals
Baca juga: Ahsan/Hendra Gagal Pertahankan Gelar, Kesempatan Lampaui Rekor Legenda Denmark Tertunda
Sebelumnya, The Daddies difavoritkan untuk menenangi laga final kali ini, mengingat di musim lalu, dalam event yang sama, Ahsan/Hendra mampu menjadi juara.
Namun fakta di lapangan berkata lain pada BWF World Tour Finals 2020 kali ini, Ahsan/Hendra harus mengakui kekuatan ganda putra asal Taiwan, Lee/Wang.
Lebih lanjut, pasca pertandingan, Herry Iman menyoroti bagaimana permainan yang dimiliki oleh Ahsan/Hendra.
Herry tidak bisa memungkiri bahwa faktor usia sangat menantukan bagaimana jalannya pertandingan.
Diketahui pada tahun ini Mohammad Ahsan berusia 33 tahun. Sedangkan sang tandem, Hendra Setiawan berusia 36 tahun.
Dengan usia yang tergolong memasuki 'senja', sangat sulit menurut Herry untuk mengatasi perlawanan Lee/Wang yang memiliki perbedaan umur mencapai 10 tahun.
"Kalau melihat permainan tadi sih memang Ahsan/Hendra kalah tenaga, tenaga tangannya," terangnya seperti yang dikutip dari laman resmi Badminton Indonesia.
Tak hanya menyoroti soal perbedaan tenaga yang dimiliki kedua pasangan, Herry Imam juga menyebut faktor lapangan mempengaruhi jalannya permainan.
"Pertama karena lapangannya juga kalah angin."
"Harus diakui pemain Chinese Taipei ini selama tiga minggu penampilannya konsisten banget. Penampilan mereka di Thailand Open ini bagus banget. Baik dari fisik, tenaga, konsentrasi, dan fokusnya luar biasa menurut saya," tambah Herry Iman.
Baca juga: Hasil Final BWF World Tour Finals 2020: Ditaklukkan Wakil Taiwan, Ahsan/Hendra Segel Runner-up
Baca juga: Tanggapan Berkelas Ahsan/Hendra Usai Dikalahkan Lee/Wang di Final BWF World Tour Finals
Terlepas dari hasil pertandingan, menurut pelatih ganda putra Timnas Indonesia itu, Ahsan/Hendra dinilai memberikan perjuangan yang tak setengah-setengah.
Dengan usia keduanya yang tak lagi muda, mampu menapak hingga babak final merupakan pencapaian yang luar biasa bagi The Dadies.
"Memang buat Ahsan/Hendra, pencapaian ini di usia mereka ini sudah bisa sampai final, menurut saya sudah cukup baik di usia mereka di atas 30 tahun ini. Meski belum sempurna untuk menjadi juara," kata Herry.
Dengan kekalahan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di partai puncak, kontingen ontingen bulu tangkis Indonesia dipastikan hampa gelar dalam ajang BWF World Tour Finals 2020.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.