Sean Gelael Harus Hilangkan Ego Saat di Tim JOTA
Sean Gelael pebalap Jagonya Ayam memang memutuskan hijrah dari Formula 1 ke balapan ketahanan.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sean Gelael pebalap Jagonya Ayam memang memutuskan hijrah dari Formula 2 ke balapan ketahanan.
Dirinya bergabung dengan tim JOTA. Uniknya, tak perlu lama bagi Sean menorehkan prestasi dengan timnya, JOTA. Sebut saja balapan di Asian Le Mans, Abu Dhabi beberapa hari lalu, tim Sean mampu menyapu bersih kemenangan.
Lantas, berasal dari F1, apa kata Sean soal adaptasi di balapan ketahanan? Apalagi dirinya bukan membalap sendirian, melainkan bersama dua pebalap lainnya, yaitu Blomqvist dan Stoffel Vandoorne.
"Untuk adaptasi mobil memang tidak terlalu sulit, namun hal terpenting di balapan ketahanan ini adalah bagaimana kami menjalin chemistry antar pebalap," saat berbincang-bincang dengan media via aplikasi Zoom baru-baru ini.
Menurutnya, bermain sebagai tim, dia beserta pebalap lainnya harus menghilangkan ego masing-masing dan berjuang bersama.
Tak hanya itu, lanjut Sean, mengadaptasikan gaya membalap yang berbeda-beda antara dia dan rekan-rekannya, menjadi sebuah strategi di balapan pun menjadi faktor penting.
"Chemistry paling penting. Tidak ada pikiran saya akan menunjukkan skill atau kelebihan saya disini, atau ego lainnya. Jadi kalau ditanya, siapa yang lebih bagus, maka jawabannya tidak ada. Kami semua mengerti apa yang harus dilakukan untuk meraih kemenangan," terangnya.
Bahkan, untuk mobil pun ketiganya satu suara untuk memberikan pengaturan terbaik, agar mobilnya dapat tampil maksimal sesuai dengan yang diharapkan oleh tim.