Aprilia Manganang Laki-laki, Sahkah Medali Saat Dia Perempuan? Ini Langkah Kemenpora
Bagaimana keabsahan torehan prestasi atau medali Aprilia Manganang saat membela Timnas Voli Putri Indonesia di ajang internasional?
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali tak ingin masuk terlalu jauh soal torehan prestasi atau medali Aprilia Manganang saat membela Timnas Voli Putri Indonesia di ajang internasional.
Untuk itu ia menyerahkan permasalahan ini kepada Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia.
Baca juga: Aprilia Manganang Laki-laki, Menpora: Prestasinya Saat Dia Perempuan Harus DIterima
Torehan medali yang didapatkan Aprilia Manganang akan jadi sorotan menyusul pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Dari (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bahwa prajuritnya itu merupakan seorang pria.
“Ya, kita serahkan itu kepada NOC. Kita tidak mau masuk terlalu jauh kalau soal itu. Itu tugasnya NOC,” kata Menpora Amali di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Eks-Atlet Voli Aprilia Manganang Berubah Identitas dari Perempuan ke Laki-laki, Ini Penjelasan KSAD
Seperti diketahui Aprilia Manganang merupakan pemain pilar Timnas Voli Putri Indonesia.
Saat membela Timnas Voli Putri dirinya telah melahirkan prestasi yakni medali perunggu SEA Games 2013 Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura dan medali perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca juga: Seputar Aprilia Manganang, Mantan Atlet Voli Putri dengan Sederet Prestasi, Dipastikan Laki-laki
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa yang terjadi dengan Aprilia Manganang, Menpora bakal berkomunikasi langsung dengan PP PBVSI.
Sejauh ini, setelah Aprilia Manganang dinyatakan sebagai pria oleh KSAD dengan melakukan pemeriksaan secara detail di RSPAD Gatot Soebroto, PP PBVSI belum memberikan tanggapan resminya.
Baca juga: Cerita Perjuangan Masa Kecil Aprilia Manganang, Pernah Dapat Bayaran Mi Instan Seusai Tanding
“Ya, kita tunggu NOC nya seperti apa. Kalau memang kita dibutuhkan tentu kita akan koordinasi dengan cabornya bukan dengan individu atletnya,” kata Menpora.
“Tidak ada sih (laporan dari PBVSI) ya kan kita lihat PBVSI nya juga baru tahu, yang umumkan pertama KSAD hasil dari RSPAD. Saya merasa bahwa federasi atau cabornya tahunya dari KSAD itu,” pungkasnya.