Raja Sapta Oktohari Ingin Memaksimalkan Sektor Sport Science di HUT KOI ke-69
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia hari ini, Rabu (10/3/2021) merayakan hari jadinya yang ke-69.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia hari ini, Rabu (10/3/2021) merayakan hari jadinya yang ke-69.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa perayaan ke-69 ini harus jadi introspeksi organisasinya untuk bisa terus membantu para atlet Indonesia mendapatkan prestasi saat berlaga di ajang internasional.
Sport Science jadi salah satu hal yang ke depan NOC Indonesia fokuskan guna menunjang prestasi atlet.
“Cita-cita utama harus Olimpiade bukan yang lain. Kita berjuang para pelatih sesuai standar internasional. Tapi bagaimana melibatkan sport science dalam pelatihan sehingga memaksimalkan potensi atlet,” kata Raja Sapta Oktohari dalam kata sambutannya di Kantor NOC, Senayan, Jakarta.
“Kita masih harus berjuang meningkatkan jumlah wasit dari semua cabor, apalagi banyak event internasional jadi tuan rumah. Kemarin Asian games Asian Para Games wasit diambil negara tetangga,” sambung dia.
“Kita belum cukup jumlah wasitnya. Bagaimana kita bikin event sesuai standar internasional. Bukan event tarkam, bukan cuma puas tapi ternyata tidak memberikan dampak terhadap prestasi di kancah dunia,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Okto itu turut mengingatkan dalam pembangunan venue sarana dan prasarana harus disetop jika tidak berkoordinasi dengan cabang olahraga.
Karena yang paling tahu paling paham venue itu pasti cabor terkait. Jangan dibangun asal kebutuhan anggaran.
“Kita sudah menyampaikan, melalui hasil rapat anggota tahunan 2021, semua venue yang akan dibangun harusnya dengan rekomendasi PB atau cabor sehingga tidak dua kali kerja,” kata Okto.
Sementara itu, dalam kata sambutannya Okto juga turut menegaskan upaya pihaknya dalam mengajukan bidding Olimpiade 2032 akan terus dimaksimalkan di tahun ini.
Seperti diketahui, tak hanya Indonesia, Australia tepatnya kota Brisbane juga telah mengajukan penawaran menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Brisbane pun disebut jadi pesaing terberat Indonesia.
“Orientasinya jelas, 2032 mau jadi tuan rumah olimpiade. Perlakuan kita, tindakan kita mengarah ke sana,” ujar Okto.
“Indonesia harus mampu tampil di kancah dunia. Cabor mengirimkan delegasi terbaiknya sehingga mengisi bangku di federasi regional Asia Tenggara, Asia Continental, dan dunia internasional,” pungkasnya.