Cerita Mohammad Ahsan di All England 2021: Saya Kaget Dikasih Tahu Usai Tanding
Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bersama tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bergengsi All England 2021.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bersama tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bergengsi All England 2021.
Hendra/Ahsan telah melewati pertandingan pertama melawan wakil tuan rumah, Sean Vendy/Ben Lane, dengan skor 21-18, 19-21, 21-19.
Usai pertandingan, Ahsan melihat wajah Riony Mainaky dan Herry Iman Pierngadi yang seakan 'kusut'.
Ahsan baru mengetahui bahwa ada pemberitahuan dirinya tidak bisa melanjutkan pertandingan selanjutnya.
Baca juga: Tunggal Putri Turki yang Satu Pesawat Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari All England 2021
"Pastinya yang pertama kaget. Dikasih tahu pas benar-benar baru selesai main," ujar Ahsan kepada Tribun Network, Kamis (18/3/2021).
Ahsan menceritakan biasanya usai bertanding selalu ada diskusi antara dia, Hendra, dan para 'coach'.
Kali ini di All England 2021, diskusi itu tak ada.
"Kita tidak ada diskusi, pelatih ngasih tahu kita tidak boleh main lagi. Disuruh pulang dari hall, harus karantina," katanya.
Baca juga: UPDATE All England 2021, Praveen Jordan Ceritakan Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Mundur BWF
Tim bulutangkis Indonesia mendapat peringatan dari pemerintah Inggris karena berada satu pesawat dengan seorang penumpang yang terdeteksi positif Covid-19.
"Sempat kaget juga kenapa alasannya. Karena ada tracing (penelusuran) dari pemerintah Inggris, di pesawat yang kita tumpangi itu ada penumpang yang positif," imbuh Ahsan.
Namun, Ahsan tidak mendapat email peringatan dari National Health Service (NHS) Inggris.
Sedangkan Hendra dapat surat peringatan karena dianggap ada kontak erat dengan penumpang yang terdeteksi Covid-19.
Selain Ahsan, ada tiga orang di tim Indonesia yang juga tidak mendapat email peringatan dari NHS, mereka adalah Irwansyah (Asisten Pelatih Tunggal Putra), Iwan Hermawan (Kasubid Sport Science) dan Gilang (ahli pijat).
Baca juga: Daniel Mananta Sedih Tim Bulutangkis Indonesia Harus Mundur dari Ajang All England
"Saya sendiri tidak dapat email. Ada empat orang yang tidak dapat email," ucap Ahsan.
Kini, Ahsan bersama pebulutangkis asal Indonesia lain, harus menjalani isolasi mandiri di salah satu penginapan di Inggris.
"Tidak boleh ke mana-mana harus di kamar sampai selesai isolasi baru kemunginan boleh pulang. Tapi sebelum itu harus ada tes PCR lagi," katanya.
Ahsan berharap Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia juga mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Agar kejadian serupa tak terjadi lagi kemudian hari.
"Kita kan jauh datang ke sini, jadi akhirnya kita malah dikarantina. Harusnya kans buat terjadi seperti ini besar, tercampur dengan penumpang lain. Seharusnya kalau ada aturan seperti ini, kita diminta untuk datang dipercepat kan," tutur Ahsan.
Saat ini manajer tim Indonesia tengah berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) di Inggris setelah tim Merah Putih diharuskan mundur dari All England 2021.
"Mungkin harus tetap sabar. Harus jadi pelajaran buat BWF dan buat Indonesia. Doakan saja yang penting kita di sini tetap sehat, bisa pulang dengan selamat," pesan Ahsan kepada masyarakat Indonesia yang kecewa dengan keputusan BWF.
Ahsan juga telah memberi kabar kepada keluarga terkait persoalan ini.
"Mereka juga kaget. Ya kita jelasin. Kalau sudah urusan sama pemerintah kita tidak bisa apa-apa. Ya terima. Mungkin harus jadi pembelajaran ke depan. Buat kita cukup merugikan ya, harus nambah akomodasi berapa hari lagi," katanya.