Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Tiga Manuver Indonesia ke BWF Atas Insiden All England 2021

Permintaan maaf tersebut harus disampaikan dalam video dan surat resmi, Kemenpora meyakini BWF akan melakukan dua hal tersebut.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tiga Manuver Indonesia ke BWF Atas Insiden All England 2021
DOK. BWF
Logo BWF . 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia meminta Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) segera meminta maaf sebelum tim Indonesia untuk All England 2021 tiba di Tanah Air.

Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto meminta BWF segera memenuhi tuntutan Indonesia terkait permintaan maaf.

Baca juga: Pengusiran Tim Indonesia Bikin Gengsi All England 2021 Jeblok, Mirip Kejurnas Pebulutangkis Jepang

Kemenpora meminta BWF menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah, PBSI, fan dan massyarakat Indonesia dalam dua bentuk.

Permintaan maaf tersebut harus disampaikan dalam video dan surat resmi, Gatot S Dewa Broto pun meyakini BWF akan melakukan dua hal tersebut.

Diharapkan permintaan maaf itu disampaikan BWF sebelum tim Indonesia tiba di Tanah Air pada Senin (22/3/2021).

Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Hengkang, Akun Resmi Instagram All England Official Hilang

"Kami baru saja berkomunikasi dengan pihak BWF," ucap Gatot S Dewa Broto dalam acara bersama Metro TV, Sabtu (20/3/2021).

"Jadi, intinya harus ada permintaan maaf dari BWF kepada pemerintah Indonesia, PBSI, fans, dan bahkan rakyat Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Insya Allah BWF akan melakukan dua hal. Pertama, permintaan maaf melalui video dan yang kedua dalam bentuk surat resmi.

"Saya harapkan sebelum timnas pulang ke Jakarta, dua hal itu sudah dikirimkan kepada Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: Terjebak di Inggris, Mohammad Ahsan: Tolong Pulangkan Kami Pak Jokowi

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di Kantor Menpora, Jumat (18/10/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di Kantor Menpora, Jumat (18/10/2019).

BWF sebenarnya sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait didepaknya tim Indonesia, namun pihak Kemenpora merasa hal itu tidak jelas ditujukan untuk siapa.

Usai didepak BWF dari All England 2021, tim Indonesia akhirnya bisa segera pulang ke Tanah Air tepatnya pada Minggu (21/3/2021).

Setelah sebelumnya diminta untuk karantina selama 10 hari di Birmingham, karena diketahui berada dalam satu pesawat dengan penumpan positif Covid-19.

Berbekal usaha pemerintah Indonesia, Kemenpora dan Duta Besar, tim Indonesia bisa pulang lebih cepat setelah semua hasil swab tes mandiri negatif.

Baca Juga: Tadinya Dihujat, Tunggal Putri Turki Kini Banjir Dukungan Netizen

"Kami semua sama, di jajaran pemerintah, yang penting tim Indonesia harus pulang," ujar Gatot.

"Tidak seperti yang diminta oleh NHS karena semula kan harus pulang tanggal 23, dan ngapain lama-lama di sana.

"Alhamdulillah atas pendekatan dan fleksibilitas dari BWF, dan kemudian pihak NHS juga bisa dibanding oleh Pak Desra Percaya (Dubes RI untuk Inggris).

"Tim Indonesia bisa pulang tanggal 21, meski dengan syarat harus ada tes PCR dan hasilnya alhamdulillah negatif," imbuhnya.

Baca Juga: Ketakutan Kento Momota Sebelum Tampil di All England 2021 Terbukti Benar

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari
NOC Indonesia
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari

Tak sampai di situ, sikap tak adil BWF kepada Indonesia juga membuat Komite Olimpiade Indonesia turut menentukan sikap.

Lewat Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, Indonesia akan membawa permasalahan serius All England 2021 ke Pengadilan Arbitrase Internasional.

Raja Sapta Oktohari menilai BWF sangat tidak profesional dan harus mempertanggungjawabkan keputusan mendepak Indonesia dari All England 2021.

"Kami melihat apa yang dilakukan BWF sangat tidak profesional, kami akan meneruskan masalah ini ke level paling tinggi hingga ke Pengadilan Arbitrase Internasional," ucap Raja Sapta Oktohari (19/3/2021).

Baca Juga: All England 2021 - Nasib Ahsan/Hendra Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

"Sekali lagi, apa yang dilakukan (BWF) telah menyakiti perasaan masyarakat Indonesia khususnya pecinta badminton Indonesia yang merupakan aset terbesar di cabor badminton.

"Mereka harus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia secara resmi dan harus ada pertanggung jawaban BWF terhadap atlet kita yang sampai hari ini (19/3/2021) masih di karantina.

"Kami juga akan meneruskan ini kepada stakeholder terutama OCA dan IOC suapaya memastikan masalah ini tidak terulang lagi." imbuhnya.

Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas