IBSW: PON Siap Digelar Pertanda Kesungguhan dan Kerja Keras Pemerintah Jokowi
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX siap digelar di Papua, 2-15 Oktober mendatang menunjukkan kerja keras dan kesungguhan jajaran pemerintah pusat
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX siap digelar di Papua, 2-15 Oktober mendatang menunjukkan kerja keras dan kesungguhan jajaran Pemerintah Pusat dan Pemprov Papua menghelat even olahraga nasional tersebut, dengan menaklukan segala kesulitan seiring merebaknya pandemi Covid-19. Untuk itu, semua pihak yang memungkinkan terselenggaranya PON XX Oktober mendatang, patut mendapatkan apresiasi.
Pernyataan tersebut dikemukakan Direktur Eksekutif Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW), Nova Andika, sehubungan dengan kepastian kesiapan digelarnya PON XX Papua yang dikemukakan Menpora Zainudin Amali, belum lama ini. PON XX sebelumnya yang sedianya digelar tahun lalu, mengalami penundaan karena pandemi Covid-19.
Keputusan kesiapan digelarnya PON XX tersebut muncul berdasarkan rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju pada Senin 15 Maret 2021 di Kantor Kepresidenan, Kompleks Istana Negara. Pada rapat tersebut terluak bahwa pada prinsipnya semua sudah siap, dan venue pun hampir 100 persen rampung. Beberapa venue yang masih tersisa diperkirakan akan selesai April mendatang.
Nova menggarisbawahi kesungguhan pemerintah pusat dan Pemprov Papua untuk mempersiapkan suksesnya even PON XX tersebut dengan membangun fasilitas yang tidak medioker alias tidak setengah hati. Ia menunjuk dibangunnya Stadion Lukas Enembe, nama hasil kesepakatan para tetua adat seluruh Papua untuk stadion yang sebelumnya akan diberi nama Stadion Papua Bangkit tersebut sebagai salah satu bukti kesungguhan itu.
“Itu kompleks olahraga modern besar di atas lahan seluas 14 hektare, dan merupakan salah satu stadion terbesar dan termegah di kawasan Pasific,” kata Nova.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah tribun penontonnya 40 ribu tempat duduk single seat.”
“Hal itu saja sudah menjadi bukti betapa pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Pemprov Papua begitu bersungguh-sungguh agar pelaksanaan PON XX bisa terlaksana dengan sukses,” kata Nova. Lokasi stadion terbesar di pacific itu pun strategis, yakni hanya 15 km menuju Kota Jayapura, dan jarak ke bandara pun hanya 9 km.
Nova menyatakan rasa hormat IBSW kepada pemerintah yang dengan terlaksananya pembangunan seluruh venue telah membuktikan Papua adalah tempat yang aman. Untuk itu, ia menyatakan salut kepada aparat pemerintah, khususnya aparat Polri dan prajurit TNI yang telah berhasil mewujudkan keamanan tersebut untuk pembangunan venue saat ini serta keamanan pelaksanaan PON XX, nanti.
“Untuk perwujudan keamanan ini, kita semua selayaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah, pusat dan daerah,khususnya kepada jajaran aparat Polri dan TNI,” tutur Nova. Tak lupa, ia pun memuji warga dan pemerintah Papua yang secara sinergis mampu mewujudkan keamanan tersebut.
Bagi IBSW, kata Noval, kesiapan untuk digelarnya PON juga menunjukkan tingginya partisipasi masyaakat Papua, dalam arahan Pemprov Papua. Sebab tanpa semua itu, nyaris tidak mungkin membangun dalam kondisi keamanan yang buruk. Keamanan yang terwujud itu, kata Nova, merupakan hasil sinergi antara Pemprov Papua, aparat Polri-TNI, dan seluruh warga masyarakat Papua.
Nova juga menggarisbawahi kesadaran pemerintah akan arti penting PON XX Papua. Menurut dia, bagaimanapun sukses pelaksanaan PON XX akan membawa arti penting bagi Indonesia di dunia internasional, terutama untuk membuka mata dunia akan kebohongan kampanye kelompok-kelompok separatis Papua di luar negeri.
“Bila kita mampu mensukseskan pelaksanaan PON XX, itu jelas menunjukkan bahwa Bumi Cendrawasih itu tempat yang aman, dan klaim-klaim kalangan separatis pun langsung tertolak,” kata dia. Nova juga mengingatkan, di era media social, sambutan masyarakat yang riang, bahagia dan tulus, akan langsung mematahkan kebohongan kampanye kaum separatis.
“Bayangkan, selfi-selfi warga yang penuh kegembiraan di media social sehubungan dengan PON XX, itu artinya secara langsung dan terbuka kita justru menegaskan aman, damai dan terbukanya Papua.”
Nova tidak mengingatkan bahwa semua yang telah terwujud saat ini, baik hasil-hasil pembangunan, keterwujudan keamanan, maupun perbaikan ekonomi yang ada, adalah hasil dari Otonomi Khusus (Otsus) yang menjadi komitmen kuat pemerintah. Otonomi Khusus tidak terbantahkan telah memberikan warga Papua mengatur rumah tangga mereka sendiri secara relatif mandiri.
Kesungguhan lain yang juga harus mendapatkan apresiasi tinggi, kata Nova, adalah persiapan untuk melakukan vaksinasi bagi seluruh kontingen atlet serta perangkat penyelenggara dari seluruh provinsi. Hal itu jelas-jelas menegaskan kepedulian pemerintah RI, dalam hal ini Kemenpora, untuk menjaga kesehatan dan keamanan rakyatnya dalam kondisi apa pun.
“Bahkan saya mendengar rencana bahwa masyarakat di sekitar venue pun akan divaksin untuk memastikan bahwa pada saat bulan Oktober nanti mereka semua aman,” kata Nova.
IBSW memungkas apresiasinya dengan menunjuk kesungguhan pemerintah pusat dan Pemprov Papua mengimbau seluruh Pemprov untuk berpartisipasi. Buktinya, kontingen dari 34 provinsi pun telah menyatakan kesiapan mengikuti PON Papua 2021 tersebut.
“Jadi, pada intinya, kita semua harus mengapresiasi kesungguhan dan kerja keras pemerintah pusat dan Pemprov Papua, yang telah bersungguh-sungguh berjuang di semua lini untuk menyukseskan pelaksanaan PN XX,” kata dia.