Gelar Seleksi Nasional Seni Tarung Tradisi, Kemenpora dan ASTA Berlakukan Protokol Covid-19 Ketat
Ajang Battle For Glory dijadikan sarana seleksi petarung-petarung seni tradisi dari berbagai Provinsi di Indonesia dengan kualifikasi terbaik di kelas
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Gelar Seleksi Nasional Seni Tarung Tradisi, Kemenpora dan ASTA Berlakukan Protokol Covid-19 Ketat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seni-tarung-tradisi-indonesia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), dan Indonesia Respon menggandeng Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (ASTA) mengadakan kegiatan kejuaran nasional bertema “Battle For Glory Seleksi Nasional Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia” yang akan diadakan di Jepara, Jawa Tengah, Minggu (28/3/2021).
Ajang “Battle For Glory dijadikan sarana seleksi petarung-petarung seni tradisi dari berbagai Provinsi di Indonesia dengan kualifikasi terbaik di kelasnya.
Baca juga: Masyarakat Kaledonia Baru Cinta Budaya Indonesia, Ajarkan Anak Pencak Silat dan Main Gamelan
“Ajang ini sebagai seleksi terbatas, hanya peserta yang punya kualifikasi terbaik saja yang dapat mengikuti event ini, apalagi dengan masih adanya pandemi, event dilakukan dengan protocol kesehatan yang ketat, selain tes swab antigen, beberapa peserta juga diharuskan membawa surat sehat atau hasil tes PCR yang masih berlaku, dan kami selalu penyelenggara sudah mendapatkan surat izin penyelenggaraan event ini di Polri,” ungkap Irwan Taufik, ketua Penyelenggara kegiatan “Battle For Glory Seleksi Nasional Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia” kepada media hari ini (Sabtu, 27 Maret 2021).
Dalam Kesempatan yang sama, Ketua Umum ASTA, Bambang Nugraha menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi penyaluran bakat potensial yang selama Covid-19 ini tidak bisa tersalurkan dengan baik.
Baca juga: Cerita dan Profil Francis Ngannou, Mantan Tukang Ojek yang Jadi Jagoan UFC
“Karena ini erat kaitannya dengan budaya, seni tarung ini harus kita lestarikan dan dipupuk sejak dini, potensi ini bisa djadikan sebagai pemulihan ekonomi dan membangun ekonomi kreatif dan memperluas tujuan destinasi wisata nasional yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah, termasuk Kemenpora dalam upaya membangun pemuda-pemuda yang kreatif dan produktif demi menyalurkan minat dan bakat yang terpendam, event ini penting dilakukan dan didukung penuh oleh Kemenpora, FORMI, dan Indonesia Respon,” katanya.
Sementara itu, Pembina Indonesia Respon, Hery Maryanto menegaskan bahwa event ini menjadi daya tarik dan ajang pemilihan petarung-petarung seni yang potensial menjadi duta-duta tarung seni Indonesia yang mempunyai kualifikasi sebagai petarung seni dengan jam terbang tinggi.
"Selain sebagai pemantik daya tarik wisata, juga dapat dijadikan ajang pencarian bakat-bakat terpendam bagi petarung seni untuk menyalurkan minat dan potensi dirinya secara tepat,” katanya.
Senada dengan Hery, Ketua Umum Indonesia Respon pun mengapresiasi Kegiatan yang dilakukan ASTA dengan upaya memulihkan ekonomi dan memberikan sarana penyaluran minat dan bakat dengan baik benar bagi petarung-petarung seni potensial di Indonesia.
“Di masa pandemic ini, banyak yang kehilangan pekerjaan dan susah mencari penghasilan, dengan adanya event ini, minat dan bakat mereka bisa tersalurkan dan menjadi ajang seni dan wisata serta pembinaan bakat pemuda dalam bidang olahraga seni dan budaya, karena itu, kami bersama Kemenpora, FORMI, Indonesia Respon bekerjasama dengan ASTA mengadakan event ini yang disiarankan langsung oleh salah satu Swasta TV nasional , semoga bisa menarik minat dan bakat pemuda Indonesia menajdi petarung seni profesional,” demikian harapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.