PB ISSI Gelar Seleksi Pemain Jelang Tampil di Kejuaraan Dunia BMX Freestyle
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) mengadakan seleksi atlet yang bakal tampil di Kejuaraan Dunia BMX Freestyle, Prancis pada 5-6
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) mengadakan seleksi atlet yang bakal tampil di Kejuaraan Dunia BMX Freestyle, Prancis pada 5-6 Juni mendatang.
Sekretaris Jenderal PB ISSI, Parama Nugraha menjelaskan PB ISSI mendapat pemberitahuan dari UCI (Union Cycliste Internationale) untuk dapat mengirimkan satu pebalap putra dan satu pebalap putri guna mengikuti Kejuaraan Dunia tersebut.
“Akhirnya kami putuskan untuk melakukan seleksi hari ini karena 25 Mei mendatang menjadi batas akhir nama-nama yang akan dikirim. Nah, karena kita hanya punya pebalap putra, maka kami siapkan empat orang yang akan seleksi untuk bisa dipilih untuk didaftarkan,” kata Parama yang turut hadir dalam penyeleksian atlet BMX Freestyle di Skatepark Kolong Flyover Pasar Rebo, Selasa (18/5/2021).
Empat atlet BMX yang mengikuti seleksi ini merupakan atlet terbaik di Indonesia, salah satunya ada atlet yang sebelumnya pernah mengikuti World Cup BMX Freestyle 2019 di China dan juara nasional 2018 dan 2019.
“Nanti setelah dapat satu nama akan kami langsung daftarkan supaya kita bisa mendapatkan undangan tampil di Prancis dan mengurus visanya. Memang ini relatif mendadak tapi semoga bisa menjadi salah satu peluang untuk kita lolos di Olimpiade mendatang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Parama mengatakan atlet BMX Indonesia sebenarnya masih ada peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo meskipun peluangnya kecil.
Dengan catatan Indonesia harus mengalahkan China yang secara posisi masih ada di atas Indonesia.
Sementara itu untuk mendapatkan hasil maksimal, dalam seleksi ini PB ISSI melihat seluruh kemampuan atlet dan berharap atlet yang terpilih nanti bisa tampil maksimal.
“Harapan saya atlet kita bisa main maksimal. Makanya yang kami seleksi adalah kemampuan untuk melakukan kombinasi atau trik. Jadi dalam satu obstacle mereka harus melakukan satu dua trik sekaligus, karena di sana obstacle cukup besar. Jadi peluang untuk mereka melakukan combo itu sangat besar,” harapnya.