Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sosok Carolina Marin, Calon Jawara Tunggal Putri yang Terpaksa Absen di Olimpiade Tokyo 2020

Para pecinta bulu tangkis dunia dipastikan tidak akan bisa melihat aksi-aksi ciamik Carolina Marin di pertandingan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Sosok Carolina Marin, Calon Jawara Tunggal Putri yang Terpaksa Absen di Olimpiade Tokyo 2020
ERIKA SAWAUCHI/BADMINTON PHOTO
Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, dengan trofi juara Thailand Open II 2021 di IMpact Arena, Bangkok, Minggu (24/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Para pecinta bulu tangkis dunia dipastikan tidak akan bisa melihat aksi-aksi ciamik Carolina Marin di pertandingan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Hal itu dikarenakan pebulu tangkis cantik asal Spanyol malah mendapatkan cedera berupa robekan pada ligamen anterior dan meniskus di lutut kirinya.

Carolina Marin pun harus rela tidak bisa bersaing memperebutkan medali emas Olimpiade edisi kali ini.

Pebulu tangkis berusia 27 tahun itu dijadwalkan akan langsung menjalani operasi setelah mendapatkan cedera tersebut di sesi latihan pekan lalu.

Baca juga: Putri KW Naik 70 Peringkat, BWF Rilis Peringkat Terbaru Usai Spain Masters 2021

Baca juga: Kejutan Peringkat BWF Wakil Indonesia, Putri KW Naik Pesat, Yulfira/Febby Melompat 282 Peringkat!

Baca juga: Usulan Perubahan Skor jadi 5x11 Dijawab BWF, PBSI Siap Jalankan Keputusan

Peraih medali emas Olimpiade 2016 itu mengaku merasa terpukul dengan nasib apes yang ia dapatkan.

Meskipun demikian, Carolina Marin akan berjuang keras kembali memulihkan kondisinya sehingga bisa beraksi lagi di atas lapangan.

"Ini adalah pukulan lain yang harus saya hadapi, tetapi saya pasti akan kembali," tulis Carolina Marin di media sosial pribadinya.

Berita Rekomendasi

Cedera yang didapatkan Carolina Marin sejatinya bukan yang pertama kali dalam kariernya sebagai pebulu tangkis profesional.

Juara dunia tiga kali itu sebelumnya pernah mengalami cedera ACL lutut kanan pada tahun 2019.

Akibat cedera tersebut Carolina Marin terpaksa harus melewatkan kesempatan berlaga di ajang kejuaraan dunia pada tahun tersebut.

Dan momen pilu itu harus terjadi kembali menimpa Carolina Marin yang harus kehilangan kesempatan berharga tampil di Olimpiade Tokyo mendatang.

Lantas siapa sebenarnya sosok Carolina Marin yang kerap kali menjadi bibir lantaran performa impresifnya di atas lapangan bulu tangkis dunia?

Dilansir laman resmi BWF, Carolina Marin lahir di sebuah kota bernama Huelva, Spanyol.

Carolina Marin menjadi salah satu pebulu tangkis yang lumayan tinggi dengan 172 cm.

Baca juga: PBSI dan BWF Satu Suara Terkait Pembatalan Indonesia Masters 2021, Ini Penjelasannya

Pebulu tangkis berusia 27 tahun itu mengaku mulai senang bermain lantaran faktor sahabatnya yang mengajak belajar hal baru, termasuk bulu tangkis.

"Momen itu terjadi pada tahun 2001 di Huelva, karena sahabat saya mengatakan saya suatu hari untuk pergi bersama ke aula untuk belajar olahraga baru," ujar Carolina Marin.

"Saya lalu pergi bersama kesana dan akhirnya menyukainya,".

"Saat ini saya senang bisa bermain turnamen di seluruh dunia dan bertemu banyak pemain bulu tangkis juga," tukasnya menambahkan.

Selama berkarier tentunya Carolina Marin sudah mengoleksi banyak gelar juara mulai dari turnamen, kompetisi, hingga kejuaraan.

Termasuk keberhasilan Carolina Marin meraih medali emas Olimpiade 2016 lalu juara dunia maupun juara Eropa juga.

Baca juga: Buntut Kontroversi Service Judge Laga Ahsan/Hendra di All England 2021, BWF Tak Tinggal Diam

Disinggung terkait momen tak terlupakan ketika meraih prestasi terbaik, Carolina Marin tak sungkan menyebutkan banyak turnamen.

"Kalau saya ketika menjadi peraih medali perak kejuaraan Eropa U19 2009, peraih medali emas kejuaraan Eropa ZU17 2009, peraih medali emas Kejuaraan Eropa U19 2011, peraih emas kejuaraan Eropa, peraih emas kejuaraan dunia," jujur Carolina Marin.

Ketika ditanya tentang ambisi terbesarnya sebagai atlet bulu tangkis, pendapat luar biasa disampaikan Carolina Marin.

Carolina Marin menegaskan ambisi terbesarnya untuk menjadi yang terbaik di dunia dengan cara menyabet semua gelar yang tersedia.

"Dapatkan medali Olimpiade, jadilah juara dunia, juara eropa, dan menjadi nomor satu dunia," tambahnya.

Debut internasional yang dijalani Carolina Marin terukir tepatnya pada ajang Brussels International U15 pada tahun 2005.

Ia masuk sebagai anggota tim nasional bulu tangkis tepatnya tahun 2007.

Dengan berbagai raihan prestasi yang dimenangkan Carolina Marin maka memang layak jika ia dipandang sebagai salah satu pebulu tangkis terbaik dari tanah Eropa.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas