Ada Dokter yang Jadi Atlet di Tim Wushu Sumatera Utara ke PON Papua
Tim Wushu Sumatera Utara yang akan tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, 2-15 Oktober mendatang, diperkuat dokter
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ternyata Tim Wushu Sumatera Utara yang akan tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, 2-15 Oktober mendatang, diperkuat salah satu atlet putri yang berprofesi sebagai dokter.
Namanya dr Dessy Indri Astuti. Jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ini berdinas di salah satu rumah sakit di Medan.
Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai dokter, Dessy panggilan akrab Dessy Indri Astuti mengaku tidak terganggu dengan statusnya sebagai atlet.
Dia tetap menjalankan program latihan persiapan menuju PON Papua 2021 secara rutin.
"Tidak ada masalah menjalankan profesi sebagai dokter dan juga atlet. Biasanya, saya menjalankan program latihan itu sore hari setelah habis dinas di rumah sakit," kata Dessy yang dihubungi, Kamis (24/6/2021).
Ternyata keuletannya dalam menjalankan program latihan berbuah hasil. Pada Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri II/2021 yang digelar secara virtual, Dessy yang memperkuat Tim Wushu Sumatera Utara terlihat begitu sempurna memperagakan jurus tangan kosong selatan (Nan Quan) secara sempurna.
Dengan mengantongi 9,50 poin, Dessy meraih emas mengalahkan Joceline Candra Kanti Tara dari Yogyakarta yang harus puas dengan medali perak dengan 9,47 poin dan Fayla Maharani Ningtyas dari Jawa Tengah dengan 9,46 poin mendapat perunggu.
"Alhamdulillah, dengan persiapan seadanya saya mampu meraih medali emas Nan Quan. Kunci keberhasilan itu dimulai dari niat, kerja keras dan doa," ungkap pengidola bintang wushu, Huang Jian Gang.
Ketika ditanyakan soal target di PON Papua 2021? Dessy tidak mau menjanjikan muluk-muluk.
Padahal, karirnya di wushu cukup bagus. Dia pernah tercatat sebagai peraih medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu 2011 dan telah empat kali tampil pada pesta akbar olahraga empat tahunan nasional tersebut.
Di PON Kalimantan 2008, Dessy meraih medali emas. Kemudian, medali perunggu PON Riau 2012 dan perak pada PON Jawa Barat 2016.
Dia hanya menjawab, "Perform terbaik dan masuk dalam 3 besar."
Di tengah pandemi Covid-19 hampir semua kegiatan olahraga terganggu. Begitu juga program persiapan atlet menuju PON Papua 2021.
Lantas apa yang dilakukannya untuk menghindari pandemi Cpvid-19?
"Tetap menjalankan protokol kesehatan. Diri kita sndiri yang paham mengenai kondisi fisik kita. Jika merasa kurang fit, biasanya saya ijin utk tidak latihan dulu dan saya langsung istirahat di rumah, minum obat dan vitamin," tuturnya.
Dessy mengenal olahraga wushu sejak masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Dia menjalani latihan di Sasana Yayasan Wushu Kusuma Indonesia tempat dilahirkannya juara dunia Lindswel Kwok.
"Wushu olahraga beladiri dari China yang gerakan-gerakannya unik. Terus dulu pas pertama kali latian wushu itu masih sangat jarang diketahui masyarakat kota Medan. Jadi, ya keliatan keren aja gitu pas ikut wushu," ungkapnya.
Bio Data
Nama: dr Dessy Indri Astuti
Panggilan : Dessy
Lahir : 8 Desember 1990
Pendidikan : S-1 Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU)
Sasana : Yayasan Kusuma Wushu Indonesia.
Pelatih : Sandry Liong
Prestasi :
- Emas Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri II/2021
- Perak PON Jawa Barat 2016
- Perunggu PON Riau 2012
- Emas World Wushu Championship 2011
- Perak SEA Games Jakarta-Palembang 2011
- Emas PON Kalimantan Timur 2008