Olimpiade Tokyo 2020 Bersiap Sambut Aram Mahmoud, Pebulutangkis Pengungsi dari Suriah
Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi panggung bagi Aram Mahmoud, pebulutangkis yang berstatus pengungsi dari Suriah
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Ajang Olimpiade Tokyo 2020 dapat menjadi panggung bagi pebulutangkis kelahiran Suriah, Aram Mahmoud.
Aram Mahmoud memperoleh satu tempat di Olimpiade Tokyo 2020 dengan cara yang tak biasa.
Mahmoud dapat berlaga di event empat tahunan tersebut melalui keistimewaan yang diberikan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Baca juga: Dapat Pelajaran Penting di Brasil, Nozomi Okuhara Siap Berlaga di Olimpiade Tokyo 2020
IOC sendiri mempunyai sebuah badan bernama IOC Refugee Olympic Team yang bertugas mencari atlet yang kesulitan mendapat izin bertanding.
Aram Mahmoud menjadi satu di antara 29 pemain yang lolos seleksi IOC Refugee Olympic Team yang didukung melalui program Beasiswa Olimpiade untuk Atlet Pengungsi.
Pemain ranking 169 dunia itu pun masuk buku sejarah pebulu tangkis pertama yang berpartisipasi di Olimpiade sebagai bagian dari Tim Pengungsi IOC.
Aram Mahmoud diketahui pindah ke Belanda dari Suriah pada 2015 menyusul kerusuhan di negara asalnya, dan sejak April 2018 bermain di bawah bendera Belanda.
Baca juga: Tak Lagi Menggebu soal Gelar, Chen Long Ungkap Tujuan Utamanya di Dunia Bulutangkis
Badminton World Federation (BWF) juga telah mengonfirmasi penerimaan kualifikasi Mahmoud untuk kompetisi tersebut.
Keikutsertaan Mahmoud pun tak mengganggu slot bagi pebulutangkis lain.
Sebab, jatah tempat yang diberikan pada Mahmoud sudah dialokasikan sebelumnya.
Aram Mahmoud sendiri merasa menpunyai tanggung jawab besar tatkala tampil di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Chen Long Curhat Susahnya Jadi Pemenang Medali Emas
"Sekarang saya bermain tidak hanya untuk negara saya, tetapi untuk pengungsi di seluruh dunia," ungkap Aram Mahmoud dikutip dari laman BWF.
"Ada banyak orang yang membutuhkan motivasi, sehingga mereka dapat melakukan apa yang tidak mereka harapkan."
"Kita semua bisa mencapai sesuatu. Kami bukan hanya orang-orang yang pergi ke luar negeri."
"Kami juga bisa berbuat sesuatu di negara lain," lanjutnya.
Berita terkait Bulutangkis lainnya
(Tribunnews.com/Guruh) (Sportfeat/Nuranda Indrajaya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.