Lifter Eko Yuli Berharap Kontingen Indonesia ke Olimpiade Dilepas Oleh Presiden
Eko Yuli Irawan berharap kegiatan pelepasan kontingen Indonesia yang bakal tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bisa dilakukan oleh Presiden Joko Widodo
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berharap kegiatan pelepasan kontingen Indonesia yang bakal tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bisa dilakukan oleh Presiden Joko Widodo secara langsung.
Eko Yuli meyakini apabila pengukuhan dan pelepasan dilakukan tatap muka pasti menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Jika acaranya offline pasti akan di PCR/Swab terlebih dulu. Apalagi jika pelepasannya di Istana seperti multievent sebelumnya pasti prokesnya juga ketat. Atlet, pelatih, dan ofisial yang berangkat ke Olimpiade tidak banyak jadi bisa menjaga jarak seperti saat menteri-menteri dilantik,” kata Eko Yuli.
Meski begitu, Eko tidak menampik status Darurat PPKM di Jakarta-Bali yang akan diterapkan mulai 3-20 Juli berpotensi membuat agenda pengukuhan dan pelepasan dilakukan secara daring.
Ia berharap Presiden Joko Widodo serta masyarakat Indonesia dapat memberi dukungan dan doa terhadap dirinya dan atlet-atlet yang berjuang di Tokyo.
“Saya sih ingin mulai sekarang sudah ada screening. Jika negatif tetap harus dikarantina sampai keberangkatan,” kata Eko.
Sementara itu, pebulutangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan mengaku dilema.
Ia sadar tingginya kasus Covid-19 di Indonesia, tetapi di sisi lain atlet tentu bakal mendapat lecutan motivasi lebih tinggi jika dapat dilepas oleh Presiden.
“Tentu jika pelepasan secara langsung di lokasi pasti memiliki pride untuk atlet, tetapi keadaan kasus Covid-19 di Jakarta juga sedang tinggi. Paling penting saat ini kita sehat-sehat semuanya,” kata Ahsan.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa pihaknya telah bersurat kepada istana perihal agenda tersebut.
Untuk itu dirinya masih menunggu kabar dari Istana soal pelepasan kontingen Indonesia akan diadakan kapan, dimana dan dilakukan secara langsung atau daring.
“Kami sudah mengirim surat kepada Bapak Presiden tapi waktu dan tempat kami serahkan kepada beliau. Memang harapan dari NOC tanggal 5 juli tapi di surat kami serahkan kepada Bapak Presiden,” kata Menpora Amali.
“Tapi kami beritahukan juga kalau ada sebagian atlet yang akan berangkat tanggal 8 (Juli), atlet bulutangkis. Mereka akan berangkat duluan. Jadi sekarang kami tunggu saja dari pihak Istana seperti apa, baik tanggal ataupun tempatnya,” lanjutnya,