TRIBUNNEWS.COM - The Daddies, sebutan untuk ganda putra Indonesia unggulan dua dunia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ingin mempersembahkan medali dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020 setelah sebelumnya gagal pada Olimpiade Rio 2016.

The Daddies kala itu hanya mencapai babak penyisihan grup setelah kalah dari dua laga, dari ganda putra Jepang hiroyuki Endo/Kenichi Kaykawa dan Chai Biao/Hong Wei (Vhina).

Padalah di laga pertama, Ahsan/Hendra sempat menang atas pasangan India Manu Attri/Reddy Sumeeth.

Baca juga: Persiapan The Daddies Jelang Olimpiade Tokyo 2021, Mental dan Fisik Jadi Sorotan Ahsan

Pasca-kekalahan itu, The Daddies sempat berpisah satu tahun sebelum kembali bersama dan merajut asa dengan memenangkan 3 gelar Kejuaraan Dunia.

Kini, harapan untuk meraih medali kembali muncul saat keduanya tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami tidak menyangka bisa lolos ke Olimpiade tahun ini," kata Ahsan, dikutip dari situs resmi BWF.

"Kita berpisah sebelum kembali bersama lagi. Untuk kembali ke level teratas lagi bukanlah hal yang mudah tetapi kami syukuri, kami membuktikan bahwa kami bisa," tambahnya.

Pria berusia 33 tahun ini membeberkan kunci keberhasilannya bersama Hendra ke level teratas, dengen menikmati segala proses dan rintangan menuju Olimpiade Tokyo 2020.

"Itu adalah proses bertahap, kami tidak berharap bisa mencapai Olimpiade lagi. Di luar itu, saya tidak ingin berspekulasi. Selama saya cukup kuat, saya akan terus bermain," tegasnya.

Jika Ahsan akan memberikan sekuat tenaganya selagi masih bisa, Hendra berani mengambil risiko untuk tantangan ini.

Julukan The Daddies mengingat keduanya sudah berstatus kepala keluarga dan berusia kepala tiga.

Bukan hal yang mudah bagi keduanya untuk bisa mempertahankan top performa, apalagi di kancah Olimpiade.

"Saya pikir itu banyak dengan sisi mental olahraga," kata Hendra.