Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dirdja Wihardja: Mei Lalu Kami Mengevaluasi Penampilan Windy di Clean and Jerk

Siapa yang menyangka, Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo, Sabtu (24/7/2021) kemarin.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Dirdja Wihardja: Mei Lalu Kami Mengevaluasi Penampilan Windy di Clean and Jerk
ist
Dirdja Wihardja 

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang menyangka, Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (24/7/2021) kemarin.

Pasalnya, pesaing lifter asal Bandung, Jawa Barat di kelas 49 Kg ini bukanlah lawan mudah.

Windy bukanlah unggulan, mengingat ada Hou Zhihui dari China, Mirabai Chanu dari India dan Jourdan Delacruz.

Bahkan pelatih angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja sudah mengetahui beratnya saingan di kelas 49 Kg. 

Namun, disinilah strategi bermain. 

Dirdja menjelaskan pihaknya melakukan evaluasi mendalam sejak kejuaraan angkat besi junior di Uzbekistan, Mei lalu.

Perjuangan Lifter Angkat Besi Wanita Windy Cantika Aisah (19) yang menghasilkan medali perunggu
Perjuangan Lifter Angkat Besi Wanita Windy Cantika Aisah (19) yang menghasilkan medali perunggu (Richard Susilo)
BERITA REKOMENDASI

Saat itu, Windy berhasil meraih medali emas dengan total angkatan 191 Kg.

"Memang sejak Mei lalu kami mengevaluasi penampilan Windy, khususnya di Clean and Jerk. Itu yang menjadi perhatian kami, kemudian kami juga memperhatikan apa-apa saja yang dia butuhkan agar bisa maksimal di Clean and Jerk," ujarnya.

Selain itu, Dirdja menjelaskan pihaknya membuat aturan penting soal recovery pemain.

Termasuk menyita handphone atlet guna mengindari atletnya bermain sosial media berlebihan.

"Memang istirahat itu kan yang utama untuk recovery. Kalau membuka sosial media kan tidak terasa waktu berlalu, jadi badan kurang istirahat, makanya hp disita saat pemusatan latihan lalu," tambahnya.

Atlet Indonesia Windy Cantika Aisah bertanding dalam cabang olahraga angkat besi 49kg putri Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo, 24 Juli 2021.
Atlet Indonesia Windy Cantika Aisah bertanding dalam cabang olahraga angkat besi 49kg putri Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo, 24 Juli 2021. (VINCENZO PINTO / AFP)

Tak hanya fokus kepada penguatan atlet, Dirdja menjelaskan dirinya melihat kekuatan lawan-lawannya.

Dirdja menjelaskan pihaknya pun menyiapkan strategi khusus untuk windy.

Lifter muda Indonesia, Windy Cantika Aisah
Lifter muda Indonesia, Windy Cantika Aisah (Dok: pribadi)

"Kalau China dan India memang unggulan pertama dan kedua. Saya melihat saingan Windy merebut medali hadir dari Jourdan, Amerika Serikat. Saya melihatnya sejak kualifikasi Olimpiade lalu. Jadi secara strategi sudah siap," papar Dirdja lagi.

Saat Olimpiade, Dirdja pun mengamati fokus pada penampilan Windy dimana anak asuhnya tersebut sempat gugup di kategori snatch sehingga hanya mampu meraih angkatan 84 kg.

Baca juga: Windy Cantika Aisah Dapat Medali Perunggu Olimpiade Tokyo 2020 Bukti Strategi Tim Pelatih Berjalan

Padahal di kejuaraan junior, Windy bahkan sanggung mengangkat angkatan di atas 84 Kg.

Agar tak hilang fokus, pelatihpun langsung memberikan motivasi untuk Windy.

"Setelah snatch saya motivasi,  pertandingan belum selesai.Kamu yang biasa bagus di snatch, hari ini diberi Allah menang di Clean and Jerk. Buat hal yang tak mungkin menjadi mungkin, disini tempatnya," tutur Dirdja.

Alhasil, di kesempatan Clean and Jerk, tiga angkatan mulai dari 103 Kg, 108 Kg, hingga 110 Kg, berhasil diangkat oleh Windy tanpa hambatan, sehingga ia mengunci poin untuk meraih medali perunggu dengan total angkatan 194 Kg.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas