Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Basket Olimpiade, Ini Cara Prancis Jatuhkan Raksasa Amerika Serikat, Rekor 17 Tahun Runtuh

Kedigdayaan Amerika Serikat dalam cabor basket selama 17 tahun di olimpiade, terhenti seketika.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Basket Olimpiade, Ini Cara Prancis Jatuhkan Raksasa Amerika Serikat, Rekor 17 Tahun Runtuh
AFP/ARIS MESSINIS
Pebasket Amerika Serikat Kevin Durant tampil ketika timnya takluk dari Perancis pada laga pertama Grup A bola basket putra Olimpiade Tokyo 2020 di Saitama Super Arena, Jepang, Minggu (25/7/2021) malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - "Panas pasti ada teduhnya, hujan pun pasti ada redanya"

Istilah yang dinukil dari film 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck' tersebut sepertinya bisa menggambarkan hasil sangat mengejutan pada gelaran bolabasket Olimpiade Tokyo 2020.

Tim basket Amerika Serikat, raksasa yang dikenal punya seabrek bintang NBA, kalah dalam laga pertama mereka melawan Prancis dengan skor 83-76 dalam laga penyisihan grup A di Saitama Super Arena, Jepang, Minggu (25/7/2021) malam WIB.

Kedigdayaan Amerika Serikat dalam cabor basket selama 17 tahun di olimpiade, terhenti seketika.

APnews menyebut kekalahan itu juga menghentikan rekor impresif 25 kemenangan tanpa henti tim Amerika di olimpiade.

Baca juga: Gelandang Brasil Ini Blak-blakan Beberkan Cara Kejam Barcelona Memecat Dirinya

Kevin Durant
Kevin Durant (zimbio.com)

Tim Basket Amerika Serikat yang saat ini diperkuat deretan bintang NBA seperti Damian Lillard, Jayson Tatum, Devin Booker, Khris Middleton, hingga Kevin Durant, seolah tak bisa mematikan laju permainan kolektif yang ditunjukkan pemain Prancis.

“Mereka lebih baik secara individual. Tapi mereka bisa dikalahkan secara tim," ungkap Evan Fournier, pemain kunci Prancis dilansir AP.

Berita Rekomendasi

Evan Fournier bisa dibilang jadi faktor kunci kemenangan Prancis.

Dia menjadi pencetak poin terbanyak pada laga itu dengan 28 poin.

Baca juga: Perjuangan Windy Cantika Harumkan Nama Indonesia, Sempat Positif Covid, Dulu Latihan Barbel Semen

Evan yang bermain di pentas NBA bersama Boston Celtics, melepaskan tembakan krusial 3 angka yang membawa Prancis unggul saat pertandingan menyisakan satu menit.

Selain kolektivitas permainan, Prancis mampu memupus rekor Amerika Serikat karena macetnya tembakan dari para pemain Amerika.

Amerika Serikat tercatat tak mampu mencetak skor pada sembilan tembakan terakhir mereka.

Lima di antaranya terjadi dalam rentang 21 detik di menit terakhir tak lama setelah Fournier, mencetak three poin krusialnya.

Baca juga: Pertukaran Pemain Paling Aneh di Bursa Transfer, Inter Dikerjai AC Milan, Pemain Ditukar Alat Beban

Sejatinya, laga berlangsung sengit sejak kuarter pertama.

Amerika masih unggul 45-37 pada akhir kuarter kedua.

Tapi Prancis bangkit mengejar pada kuarter ketiga.

Tercatat, Prancis mencetak 25 angka di kuarter ketiga

Pada kuarter ketiga, Perancis sukses mencetak 25 poin, sedangkan Amerika Serikat yang mulai kehilangan ritme hanya mampu membukukan 11 poin.

Situasi ini membuat Perancis berbalik unggul dan mengawali kuarter keempat dengan skor 62-56.

Sempat kembali unggul, Amerika Serikat tampak mampu memgendalikan momentum hingga menyerah 76-83.

Baca juga: Legenda Denmark Sebut Anthony Ginting Punya Kekuatan yang Ancam Dominasi Momota dan Axelsen 

Para Shooter AS Macet

Gregg Popovich
Gregg Popovich (zimbio)

Pelatih tim basket Amerika Serikat, Gregg Popovich, mengakui, para penembak yang dimiliki timnya tak maksimal dalam laga tersebut.

Macetnya para shooter ini secara akumulasi, membuat Amerika Serikat kalah.

“Terkadang tembakannya masuk dan terkadang tidak,” kata Popovich.

“Ini bukan soal aspek permainan apa yang Anda menangkan. Ini adalah akumulasi dari semua yang terjadi selama pertandingan,” ungkapnya.

Baca juga: Singgung Australia Bungkam Argentina, Jacksen F Tiago Sayangkan Kebijakan Era Luis Milla Tak Lanjut

Statistik menunjukkan, Amerika Serikat cuma menghasilkan tembakan sukses sebanyak 36 persen, jauh di bawah rata-rata mereka.

Untuk tembakan 3 poin, Amerika cuma punya tingkat keberhasilan 31 persen dengan 10 kali berhasil dari 32 kali percobaan.

Kevin Durant, pemegang gelar scorer terbanyak di tim Amerika, mati angin dalam pertandingan itu dengan catatan cuma sekali sukses dengan lemparan 3 angka dalam enam kali percobaan.

Baca juga: Sempat Ingin Berhenti Main Bola, Karier Pemain RANS Cilegon Ini Diselamatkan Benfica FC

Bintang lain NBA di tim Amerika, Jayson Tatum juga sama, hanya sekali berhasil dari 5 percobaan, mirip-mirip dengan Damian Lillard yang cuma membukukan 3 kali keberhasilan lemparan 3 angka dari 9 percobaan.

“Saya pikir agak angkuh jika Anda berpikir Amerika seharusnya menang terus dalam tiap pertandingan,” kata Gregg Popovich.

Baca juga: Bulutangkis Olimpiade 2021, Ginting dan Jojo Tak Diperhitungkan, Legenda Malaysia Geram

“Kami harus bekerja untuk itu sama seperti orang lain. Dan selama 40 menit itu, mereka bermain lebih baik dari kami,” ujar sang pelatih mengakui keunggulan Prancis.

Amerika Serikat cuma tiga kali gagal mendulang medali emas sejak basket mulai dipertandingkan di ajang Olimpiade 1936.

Dalam 22 edisi, diketahui, Amerika hanya kalah enam kalinya dalam 144 pertandingan sepanjang gelaran Olimpiade.

Setelah laga melawan Prancis, AS dijadwalkan bertemu Iran pada 28 Juli dan Republik Ceko pada 31 Juli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas