Kisah Kevin Cordon, Pebulu Tangkis Guatemala Pertama yang Mencapai Perempat Final Olimpiade
Kisah pebulu tangkis asal Guatemala, Kevin Cordon yang mencetak sejarah sebagai orang pertama dari negaranya yang mencapai perempat final Olimpiade.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kiprah pebulu tangkis asal Guatemala, Kevin Cordon di Olimpiade 2021 terus berlanjut.
Kevin Cordon menang di babak 16 besar dan kini melangkahkan kaki di babak perempat final tunggal putra.
Kevin Cordon mengalahkan pebulu tangkis asal Belanda, Mark Caljouw melalui drama rubber game, 21-17, 3-21, dan 21-19 pada Kamis (29/7/2021).
Dengan capaian ini, Kevin Coron merupakan orang Guatemala pertama yang berhasil mencapai perempat final Olimpiade 2021 di sektor bulutangkis.
Sebuah pencapaian luar biasa, mengingat usianya yang tak lagi muda, dan ini adalah kesempatan keempat yang dia jalani.
Baca juga: Jadwal 8 Besar Bulutangkis Tunggal Putra Olimpiade 2021: Anthony Ginting vs Anders Antonsen
Pada Olimpiade 2008 dia hanya mencapai babak 16 besar, empat tahun berikutnya di babak 16 besar.
Pada Olimpiade Rio 2016, Kevin Cordon absen karena cedera, dan kali ini dia menyentuh babak perempat final.
"Ketika saya lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya, itu adalah mimpi untuk bermain, memenangkan satu pertandingan," kata Kevin Cordon kegirangan, dikutip dari BWF.
"Setelah itu saya masih bermimpi untuk terus memenangkan lebih banyak pertandingan. Dan sekarang saya senang saya telah memenangkan tiga pertandingan. Saya tidak bisa mempercayainya sekarang,” jelasnya.
Kevin Cordon meninggalkan kota kecil kelahirannya ketika berusia 13 tahun untuk mengejar mimpinya sebagai pebulu tangkis dan bermain di ibu kota.
Gairah Cordon tak pernah pudar dalam menghadapi tantangan, termasuk cedera pada tahun 2016 lalu.
Dia hanya berlatih keras, untuk mengubah jalan hidupnya dan menjadi pebulu tangkis agar bisa memenuhi kebutuhan keluarnya.
Baca juga: Kisah Greysia Polii, Semangat Juang di Olimpiade 2021 karena Sang Kakak
"Tidak mudah bagi kami, karena tidak mudah mendapatkan uang untuk bepergian. Saya tahu ada hal-hal yang lebih penting di Guatemala, seperti orang miskin perlu makan. Ini tidak seperti permainan adalah segalanya," cerita Cordon.
"Saya berasal dari kota kecil dan bulu tangkis mengubah hidup saya. Apa yang saya lakukan di bulu tangkis juga membantu keluarga saya, dengan uang yang saya dapatkan dari federasi saya. Ini membantu mendukung mereka," tambah Kevin terkait bulu tangkis dan hidupnya.
Nyatanya, kesulitan itu datang, kota kecil kelahirannya tak banyak yang menghasilkan bibit pebulu tangkis, itulah yang dirasakan Cordon.
Namun dia dibantu oleh rekan-rekannya dan tim pelatih sehingga bisa bersaing dengan pebulu tangkis terbaik di negeri ini.
Satu hal yang dia yakini soal permainan adalah, bermain dengan hati.
“Sulit untuk berlatih. Teman-teman saya membantu saya. Sebagian besar pelatihan saya adalah tiga lawan satu. Saya sudah berlatih keras.
"Setelah bertahun-tahun saya menyadari bahwa jika Anda membandingkan Guatemala dengan negara-negara lain di Asia atau Eropa, perbedaannya sangat besar. Tapi kami punya satu hal, yaitu bermain dengan hati," beber Cordon.
Baca juga: Sorotan Olimpiade 2021 - Skenario Final Axelsen vs Antonsen, Peluang Ginting Buyarkan Mimpi Denmark
Dan kini, Kevin Cordon bisa membuktikan ke dunia, kota kecilnya bisa melahirkan pebulu tangkis handal. Dia akan melawan Heo Kwang Hee dari Korea.
Pemain yang mengalahkan unggulan pertama dunia, Kento Momota.
Jika berhasil mengalahkan Heo Kwang dan melaju ke semifinal, dia tak tahu perasaan seperti apa yang harus dia gambarkan.
“Saya ingin mengambil langkah selanjutnya. Saya ingin bermain hanya satu poin dan berada di semifinal! Tapi sejujurnya, saya tidak tahu siapa yang akan menjadi lawan saya selanjutnya. Sekarang saya tahu itu pria Korea (Heo). Mari lihat apa yang terjadi. Saya harap saya akan lebih bahagia besok daripada hari ini!” paparnya.
Ini seperti mimpi, bagaimana dulu dia hanya bisa menyaksikan pertandingan bulutangkis yang dimainkan oleh pemain-pemain handal, dan kini bisa merasakan langsung fenomena tersebut.
“Aku hanya bersenang-senang. Merupakan suatu kehormatan untuk memainkan semua pemain bagus ini, yang hanya kami tonton di internet. Dan ketika Anda memiliki kesempatan untuk memainkannya, rasanya sangat menyenangkan," pungkasnya.
Berita terkait Olimpiade 2021
(Tribunnews.com/Sina)