Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sorotan Bulutangkis Olimpiade, Pramel Akui ‘Self Error’, Nova Widianto-Richard Mainaky Pasang Badan

Apa yang disampaikan Praveen/Melati itu pun mendapat pembenaran dari pasangan China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sorotan Bulutangkis Olimpiade, Pramel Akui ‘Self Error’, Nova Widianto-Richard Mainaky Pasang Badan
Pedro PARDO / AFP
Pebulu tangkis Indonesia Praveen Jordan dan Indonesia Melati Daeva Oktavianti melakukan tos lima besar dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda campuran mereka melawan Mathias Christiansen dari Denmark dan Alexandra Boje dari Denmark selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 25 Juli 2021. 

Kepala pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky sangat menyayangkan tersingkirnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Olimpiade Tokyo 2020.

Atas kegagalan tersebut, Richard mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi Praveen/Melati terutama soal kesalahan-kesalahan yang mereka buat.

“Nanti lepas dari itu kami akan evaluasi Praveen/Melati ke depannya. Tinggal evaluasi, atletnya harus apa, sesadar mungkin harus apa,” kata Richard Mainaky.

Baca juga: Praveen/Melati Tersingkir di Olimpiade, Richard Mainaky Sebut Sudah Salah Langkah Sejak Penyisihan

“Mau lebih besar lagi, mau berubah lebih baik lagi tergantung atletnya nanti,” sambungnya.

Kekalahan ini memupus harapan ganda campuran Indonesia untuk mempertahankan medali emas Olimpiade yang mereka raih di Rio de Janeiro, Brazil tahun 2016.

Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses meraih medali emas pada ajang prestisius empat tahunan ini.

Meski demikian, ia akan bertanggung jawab atas kegagalan anak asuhnya di hadapan PBSI.

Berita Rekomendasi

“Apapun hasil semua itu saya yang bertanggung jawab dan saya akan pertanggungjawabkan kepada PBSI. Memang sudah seperti itu. Apapun hasil bagus apa tidak, kita sebagai pelatih paling di depan,” kata Richard.“Jadi kami bilang bukan menyesal tapi disayangkan,” sambungnya.

Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade, Cukup 36 Menit, Ganda Nomor Satu Kirim Praveen/Melati Pulang Kampung

Buang Peluang di Penyisihan Grup

Lebih lanjut, Richard Mainaky menilai penampilan Praveen/Melati seharusnya bisa memanfaatkan peluang pada fase grup.

Bila keluar sebagai juara grup, mereka pun bakal mendapatkan lawan yang tidak terlalu sulit di babak perempat final.

Akan tetapi, kesempatan itu tidak bisa mereka manfaatkan lantaran kalah di laga terakhir melawan wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor 13-21, 10-21.

“Itu yang sayang tidak maksimal di kualifikasi grup. Seharusnya kan punya peluang lebih besar untuk melawan Yuta/Arisa dan menjadi juara grup. Jadi bisa menghindari (wakil China). Cuma ya itu kita lihat mainnya kurang pas, padahal itu penentuan,” jelasnya.

Hasil ini sekaligus menambah catatan rekor kekalahan Praveen/Melati menjadi 2-8 dari Zheng Siwei/Huang Ya Qiong. (Tribun Network/bwf/jid/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas