Sosok Greysia/Apriyani, Jagoan Ganda Putri Indonesia yang Terbang Tinggi di Olimpiade Tokyo
Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi pebulutangkis andalan Indonesia sektor ganda putri saat ini tengah banyak dibicarakan oleh masyarakat.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Sosok pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi pebulutangkis andalan Indonesia sektor ganda putri saat ini tengah banyak dibicarakan oleh masyarakat tanah air.
Hal itu tak terlepas dari keberhasilan pasangan Greysia/Apriyani mengukir sejarah baru lolos ke partai final Olimpiade Tokyo 2021.
Kepastian lolosnya duet Greysia/Apriyani ke partai puncak diraih setelah menyingkirkan wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan, Sabtu (31/7/2021) pagi.
Kemenangan tersebut membuat pasangan Greysia/Apriyani menjadi ganda putri Indonesia pertama yang akan tampil dalam sejarah final Olimpiade.
Alhasil pasangan Greysia/Apriyani berpeluang mengukir sejarah baru untuk mengakhiri puasa Indonesia mendulang medali emas di sektor ganda putri.
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia tercatat belum pernah mendulang medali emas sektor ganda putri dalam sejarah perhelatan Olimpiade.
Kini, mimpi Indonesia untuk bisa memecahkan hal tersebut bisa terwujud lewat pasangan Greysia/Apriyani yang akan tampil di final Olimpiade Tokyo 2021.
Lantas, siapakah sosok Greysia/Apriyani yang baru saja berhasil lolos ke final Olimpiade Tokyo 2021.
Pertama, kita perlu mengenal terlebih dahulu sosok Greysia Polii yang memiliki usia lebih senior daripada Apriyani Rahayu.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Wiki, pebulutangkis kelahiran Jakarta itu kini berusia 33 tahun.
Greysia Polii merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi.
Dalam olahraga bulutangkis, Greysia Polii mengungkapkan bahwa panutannya adalah Zhang Ning dan Susi Susanti.
Menurut Greysia, keduanya adalah wanita hebat yang telah membuat sejarah di dunia bulutangkis.
Greysia Polii awalnya masuk ke klub Jaya Raya Jakarta dan kemudian bergabung dengan Pelatnas pada 2003.
Dilatih oleh Richard Mainaky dan Aryono Miranat, Greysia Polii ditempatkan di kelas ganda campuran.
Greysia Polii pernah dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.
Dipindahkan ke ganda putri, Heni Budiman, Jo Novita. Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari dan Meiliana Jauhari pernah berpasangan dengan Greysia Polii.
Mendapat banyak pelajaran dari seluruh mantan partner-nya, Greysia Polii pernah menempati peringkat terbaik kedelapan sedunia untuk kelas bulutangkis ganda putri.
Pada 2004 dan 2008, Greysia Polii dipasangkan dengan Jo Novita di Piala Uber Indonesia.
Berganti pasangan di tahun 2008, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memulai perjalanan mereka.
Hingga pada akhirnya Greysia Polii menemukan pasangan idealnya seperti yang kita lihat saat ini bersama Apriyani Rahayu.
Kedua, sosok Apriyani Rahayu yang terlihat lebih tomboy sebagai seorang atlet bulutangkis wanita.
Apriyani dalah atlet bulutangkis ganda putri Indonesia yang mendapat medali perunggu di BWF World Championship 2018 dan Asian Games 2018.
Apriyani Rahayu adalah atlet bulutangkis ganda putri Indonesia yang mendapat medali perunggu di BWF World Championship 2018 dan Asian Games 2018.
Di bawah bimbingan pelatih yang mumpuni serta sparring yang lebih banyak, Apriyani Rahayu giat berlatih.
Kesempatan pertama Apriyani Rahayu adalah tampil di ajang Sirnas Djarum 2012 di Banjarmasin.
Saat itu Apriyani Rahayu bermain di nomor tunggal putri dan langsung kandas di babak pertama.
Apriyani Rahayu kemudian mendapat arahan dari pelatih, Toto Sunarto agar beralih ke nomor ganda.
Sang pelatih ternyata melihat bakat Apriyani Rahayu lebih cocok untuk bermain di nomor ganda.
Apriyani Rahayu pun akhirnya pindah ke nomor ganda campuran dan ganda putri.
Tahun 2017, Apriyani Rahayu fokus untuk bermain di level senior dan dipasangkan dengan Greysia Polii menggantikan Nitya Maheswari yang cedera.
Penampilan perdana mereka adalah di kejuaran beregu Sudirman Cup 2017.
Gelar pertama Apriyani Rahayu bersama Greysia adalah BWF Grand Prix Gold di Thailand Open 2017 disusul gelar BWF Super Series pertamanya di Prancis Terbuka Super Series 2017.
Setelah itu, Apriyani Rahayu dan Greysia menjadi runner up di Hongkong Open 2017 setelah kalah dari Chen Qingchen/Jia Yifan.
Prestasi terbaik yang pernah dicapai oleh Apriyani Rahayu bersama Greysia adalah mendapat medali perunggu di Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia 2018.
Itulah dua sosok jagoan ganda putri Indonesia yang bernama Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang baru saja membawa Merah Putih terbang tinggi di Olimpiade Tokyo 2021.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan/Tribun Wiki)