Ukir Sejarah ke Final Olimpiade, Ini Cerita Awal Pertemuan Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu
Pencapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun jadi sejarah bagi ganda putri Indonesia yang melaju hingga sejauh ini
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Ukir Sejarah ke Final Olimpiade, Ini Cerita Awal Pertemuan Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/atlet-indonesia-apriyani-rahayu-kiri-berpose-dengan-greysia-polii.jpg)
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii tak pernah menyangka dirinya bisa melaju ke babak final Olimpiade 2020 Tokyo.
Pencapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun jadi sejarah bagi ganda putri Indonesia yang melaju hingga sejauh ini sejak bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade pada 1992 silam.
Greysia sendiri telah mengikuti Olimpiade sebanyak tiga kali termasuk di tahun ini.
Pertama ia tampil di Olimpiade London 2012, kala itu Greysia berpasangan dengan Meiliana Jauhari dan mereka pun harus didiskualifikasi karena dianggap sengaja mengalah pada fase grup.
Baca juga: Fakta-Fakta Greysia/Apriyani ke Final Olimpiade, Medali Emas atau Perak Tetap Bikin Sejarah
![Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) menyapa Greysia Polii Indonesia setelah memenangkan pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Sayaka Hirota dari Jepang dan Yuki Fukushima dari Jepang pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 27 Juli 2021.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/atlet-indonesia-apriyani-rahayu-kiri-menyapa-greysia-polii.jpg)
Baca juga: Berebut Perunggu, Ahsan/Hendra Hadapi Ganda Malaysia Penakluk The Minions, Herry IP Ingatkan Ini
Empat tahun kemudian, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari dan saat itu hanya bisa tembus ke babak perempatfinal.
Wanita berusia 33 tahun itu pun bercerita setelah Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dirinya sudah ingin pensiun, akan tetapi ia ditahan sang pelatih dan kemudian dipasangkan oleh Apriyani Rahayu.
“Perjalanan yang panjang bagi saya. Begini maunya menunggu dan bertahan. Dia (Apriyani) muncul dari mana saya tidak tahu, tiba-tiba pada 2017 ketika saya akan pensiun setelah Rio 2016,” cerita Greysia seusai laga semifinal, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade, Anthony Ginting Melaju ke Semifinal Seusai Lalui Drama Rubber Game
![Greysia Polii (kanan) dari Indonesia melakukan pukulan di sebelah Apriyani Rahayu dari Indonesia dalam pertandingan perempat final bulu tangkis ganda putri melawan Li Yinhui dari China dan Du Yue dari China selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli 2021.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/greysia-polii-kanan-dari-indonesia-melakukan-pukulan-di-sebelah-apriyani-rahayu.jpg)
“Pada 2017, saya berada di tim nasional dan akan pensiun ketika pasangan saya (Nitya Krishinda Maheswari) terluka dan menjalani operasi, tetapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan saat itulah Apriyani datang,” lanjut dia.
“Kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus berlari selama empat tahun lagi,” pungkasnya.
Di laga final, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang sebelumnya sukses mengalahkan Kim Soyeoung/Kong Heeyong (Korea) 21-15, 21-11.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.