Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Hari Ini Peluang Indonesia Tambah Tiga Medali, Ada Tiga Wakil Indonesia Jalani Lomba. Ini Jadwalnya

Ada tiga wakil Indonesia yang akan berjuang untuk memperebutkan medali pada hari ini. Dua di bulu tangkis dan satu dari cabang angkat besi.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Hari Ini Peluang Indonesia Tambah Tiga Medali, Ada Tiga Wakil Indonesia Jalani Lomba. Ini Jadwalnya
Alexander NEMENOV / AFP
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) berpose dengan Greysia Polii dari Indonesia setelah memenangkan pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Sayaka Hirota dari Jepang dan Yuki Fukushima dari Jepang selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 27 Juli 2021. 

Karenanya, kata Greysia, kuncinya untuk laga final ini adalah: tetap tenang, dan tetap berusaha menikmati permainan, dalam situasi apa pun.

Menurutnya, karena sudah sering bertemu, dari tipe permainan tak ada lagi yang bisa disembunyikan karena mereka sudah saling tahu.

"Kami ingin terus menjaga pikiran seperti datang awal ke Tokyo. Kami ingin menikmati permainan agar bisa menunjang performa di lapangan," ujar Greysia dikutip dari situs Komite Olimpiade Indonesia.

"Kami tak mau berpikir lawan seperti apa, begini atau begitu. Persiapan yang harus kami lakukan adalah menjaga ketenangan agar dapat mengontrol permainan serta mempersiapkan diri untuk pemuihan," katanya.

Selain itu, lanjut Gresyia, faktor chemistry juga berperan sangat kuat. Dan chemistry itu didapat di antaranya dengan lamanya mereka berpasangan.

Greysia sudah berduet dengan Apriyani sejak tahun 2017. Mereka saling mengisi. Greysia berusia 33 tahun, punya jam terbang, dan pengalaman tinggi. Apriyani 23 tahun punya speed, dan power yang masih mumpuni.

Sebelumnya, Greysia duet dengan Jo Novita, Nitya Krishinda Maheswari, dan Anggita Shitta Awanda.

Berita Rekomendasi

Terkait bermain tenang, dan menikmati permainan ini, pelatih ganda putri Eng Hian meminta masyarakat Indonesia meredam harapan berlebihan kepada Greysia/Apriyani.

Eng Hian takut anak-anak asuhnya itu mengalami bumerang psikologis seperti yang dialami ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Marcus mengaku sangat ditekan untuk meraih medali emas ganda putra, seolah-olah tak boleh gagal. Pengakuan itu diucapkan Marcus secara blak-blakan seusai kalah dua gim langsung 14-21 17-21 dari pasangan Malaysia yang kurang diunggulkan, Aaron Chia/So Wooi Yik pada perempatfinal Olimpiade lalu. "Banyak tekanan yang menjadi beban kami untuk menang dan membawa pulang medali," ungkap Marcus.

Eng Hian meminta, biarkan Greysia/Apriyani bermain dengan cara mereka sendiri di final. Masalah nonteknis seperti ditekan harus meraih medali, katanya, justru berpotensi besar mengganggu pemain di lapangan.

"Sebenarnya masalah nonteknis itu adalah saat pemain tidak bisa mengontrol ekspektasi. Di Olimpiade ini banyak unggulan tumbang karena bermain berbeda dengan standar akibat beban berat. Mohon jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja," kata Eng Hian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas