Tenaga Dikuras Lawan Antonsen, Faktor yang Bikin Anthony Ginting Kalah di Semifinal Olimpiade
Duel Ketat dengan Antonsen Diduga Jadi Penyebab Ginting Kalah di Semifinal Olimpiade Tokyo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting atas wakil China Chen Long di partai semifinal Olimpiade Tokyo 2020 kemungkinan gegara duel sengit dengan wakil Denmark Anders Antonsen di perempat final.
Diketahui, Anthony Ginting dipaksa mengakui keunggulan Chen Long dua gim langsung dengan skor 16-21 dan 11-21.
Saat melawan Chen Long, Ginting dinilai kalah stamina dikarenakan kebugaran fisiknya sudah tidak prima setelah laga ketat di perempat final melawan Antonsen.
Demikian analisis Joko Suprianto, legenda bulutangkis tunggal putra Indonesia, saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Susul Greysia/Apriyani Raih Medali, Anthony Ginting: Perjuangan Mereka Jadi Inspirasi
Baca juga: Ganda Juara Terancam Bubar, Greysia Polii Ingin Pensiun, Ini 3 Calon Pasangan Baru Apriyani Rahayu
"Stamina atau kebugaran fisik Ginting terlihat sudah tidak prima. Saya lihat itu terjadi karena pertandingan yang ketat di babak delapan besar lawan Antonsen," ujar Joko.
"Karena saat lawan Chen Long, Ginting langsung susut performanya. Saya tidak melihat kecepatan dan kegesitan Ginting lagi. Tidak melihat powernya lagi," sambung dia.
Ginting sebenarnya memiliki catatan baik saat bertanding melawan Chen Long.
Sebelumnya, dari 12 pertemuan antar keduanya, Ginting berhasil mengungguli Chen Long dengan torehan 8 kali kemenangan.
Baca juga: Bakal Diguyur Hadiah, Greysia Polii ke Erick Tohir: Pak Erick Masih Ingat 2012? Ini Hadiah Gantinya
"Tapi di pertemuan ke-13 kok bisa seperti itu. Ibaratnya ini (mencapai semifinal) adalah momen yang sangat-sangat ditunggu oleh atlet di olimpiade," ujar Joko.
Joko menyayangkan bahwa kekalahan Ginting disebabkan kondisi fisiknya sudah tidak prima setelah pertempuran sengit di perempat final melawan Antonsen.
"Persiapan Ginting untuk bermain panjang dari babak delapan besar ke semifinal itu kurang. Terlihat tidak mencukupi, dia kalah stamina," kata Joko.
Baca juga: Deretan Hadiah dan Bonus yang Dijanjikan ke Greysia/Apriyani, Dari Duit Miliaran Sampai Rumah di PIK
"Padahal ini juga pertama kali ada tunggal putra lain selain Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro. Ini 17 tahun setelah mereka di Athena 2004, ada lagi tunggal putra yang bisa tembus semifinal di olimpiade," sambung Joko.