Cerita Greysia Polii Saat Diuber-uber Ganda China di Poin Krusial Saat Final Olimpiade Tokyo 2020
Greysia/Apriyani yang semula leading dengan skor 19-16 sempat terpojok lantaran Chen Qing Chen/Jia Yi Fan terus mengejar.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii menceritakan momen-momen krusial yang dialami saat laga final sektor ganda putri menghadapi wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Pada set pertama, kata Greysia, pertandingan berlangsung ketat karena pasangan China terus mengejar ketertinggalan skor atas Indonesia.
Greysia/Apriyani yang semula leading dengan skor 19-16 sempat terpojok lantaran Chen Qing Chen/Jia Yi Fan terus mengejar.
Baca juga: Mengintip Fasilitas Rumah Mewah di PIK 2 yang Jadi Bonus Buat Greysia Polii/Apriyani Rahayu
"Pada saat set pertama, di mana keadaan kalau tidak salah kami sudah leading 19-16. Kemudian skor kami 20, terus kami dikejar sampai mendekati ke 20-19. Yang membuat momen ini krusial adalah kami ada di posisi di mana skor terus terkejar," tutur Greysia.
Saat skor menjadi 20-19, baik Greysia maupun Apriyani berusaha untuk mempertahankan konsentrasi.
Mereka berdua berfokus untuk bisa keluar dari tekanan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang terus mengejar ketertinggalan poin.
Baca juga: Deretan Hadiah dan Bonus yang Dijanjikan ke Greysia/Apriyani, Dari Duit Miliaran Sampai Rumah di PIK
"Saat itu saya dan Apri sudah tidak berpikir macam-macam, hanya fokus bagaimana cara keluar dari tekanan ini, tekanan dikejar," ujar Greysia.
Menurut Greysia ada satu momen yang membuatnya cukup yakin bahwa wakil Indonesia akan keluar menjadi juara Olimpiade Tokyo sektor ganda putri.
Momen tersebut terjadi ketika bola pengembalian dari Chen Qing Chen keluar dari lapangan alias out.
Baca juga: Pemain Kelas Dunia, Peforma Jonatan Christie di Olimpiade Bikin Joko Suprianto Bingung
"Pada saat skor 20-19, bola yang kami kembalikan itu sebenarnya tanggung. Beruntung bola pengembalian dari Chen Qing Chen out," kata Greysia.
"Di situ saya langsung, 'Ini dia' (kemenangan kami). Setelah game 1 kami menangkan, kami lebih yakin bahwa set kedua akan tercover," sambung wanita kelahiran Jakarta 11 Agustus 1987 itu.
Greysia mengungkapkan alasan dirinya yakin bahwa set kedua bakal dimenangkan olehnya bersama Apriyani Rahayu.
Baca juga: Digebuk Greysia/Apriyani di Final, Ganda China Dilaporkan ke BWF Karena Ucapkan Kata-kata Kotor
Itu dikarenakan lapangan yang digunakan pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di set pertama memberikan sejumlah keunggulan.
"Saya sudah koordinasi, kita sebenarnya pengin lapangan pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di set pertama. Ternyata saat selesai tos, dia memilih lapangan itu," kata Greysia.
"Kami lebih suka situasi lapangan yang di sebelah situ. Karena menang angin, lebih ada power, bisa menekan duluan," sambung dia.
Kendati mendapatkan posisi lapangan yang tidak sesuai harapan, Greysia/Apriyani cenderung bermain aman.
Mereka juga menjaga tempo permainan dan mengukur kekuatan pukulan lebih teliti untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya ball error.
"Kita dapat posisi yang kita tidak harapkan pada saat awal main."
"Tapi aku bilang sama Apri, kita kalah angin. Mereka kalau smash ada kemungkinan bisa out, keluar dari lapangan. Itu momen krusial yang saya rasakan," kenang Greysia.