Eko Roni Saputra Perlu Lebih Sigap Hadapi Liu Peng Shuai kata Rudy Agustian
Rudy Agustian akan menyaksikan dengan seksama ketika rekan senegaranya Eko Roni Saputra melangkah ke dalam Circle untuk pertarungan berikutnya.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang seni bela diri campuran Indonesia Rudy Agustian akan menyaksikan dengan seksama ketika rekan senegaranya Eko Roni Saputra melangkah ke dalam Circle untuk pertarungan berikutnya.
Rudy menilai bahwa Eko perlu memadukan gayanya dan menjadi petarung yang lebih tangguh, terutama saat menghadapi lawan selanjutnya.
Eko kembali beraksi melawan petarung asal China, Liu Peng Shuai dalam pertarungan seni bela diri campuran kelas flyweight tiga ronde di ajang ONE: BATTLEGROUND II, sebuah acara tape-delay dari Singapore Indoor Stadium di Singapura yang mengudara pada hari Jumat, 13 Agustus.
Rudy tahu bahwa Eko akan berusaha untuk membawa Liu ke ground dimana mantan juara gulat nasional Indonesia akan memiliki keunggulan yang jelas dan berbeda.
Namun, penantang kelas flyweight ONE Championship ini merasa Eko harus mencoba untuk memperkenalkan lebih banyak elemen ke dalam permainannya agar bisa sukses, terutama ketika melakukan serangan.
“Strategi Eko Roni seharusnya menjatuhkan lawannya ke ground, karena itu adalah tipikal game plan-nya untuk menjatuhkan lawannya, melakukan ground-and-pound, dan menyelesaikannya secepat mungkin dengan sebuah submission. Saya pikir Liu Peng Shuai juga memiliki kemampuan gulat yang bagus, tetapi dia lebih merupakan petarung yang berpengetahuan luas, jadi saya tidak bisa mengatakan terlalu banyak. Ini tentang Eko Roni, dan bagaimana dia mengasah keterampilan menyerangnya sehingga dia tidak terlalu bergantung pada takedown-nya. Sudah waktunya [baginya] untuk menjadi petarung yang lebih baik,” papar Rudy
Rudy terakhir kali bertarung pada Oktober 2019. Petarung veteran itu dengan sabar menunggu saat ia akhirnya kembali ke Circle.
Indonesia akhir-akhir ini dihantam oleh lonjakan kasus COVID-19 yang telah mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian, serta ekonomi bangsa secara luas. Pembatasan perbatasan dan protokol kesehatan yang ketat telah mempersulit orang untuk terbang masuk dan keluar dari Indonesia.
Rudy merasa Eko berada dalam posisi yang beruntung untuk tinggal di Singapura, dimana ONE Championship telah menyelenggarakan sebagian besar acaranya selama pandemi.