Merananya Ganda Campuran Malaysia Pasca BWF Batalkan Korea Open dan Taiwan Open
Ganda campuran Malaysia Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie mengalami kerugian yang tak sedikit karena pembatalan turnamen oleh BWF.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan BWF membatalkan gelaran Korea Open 2021 dan Taiwan Open 2021 berimbas pada pasangan Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie.
Pembatalan itu membuat Goh/Shevon mengalami kerugian finansial, mimpi buruk logistik dan tekanan emosional.
Namun, Soon Huat lebih memilih untuk melihat sisi baiknya.
Baca juga: Sorotan Bulutangkis Malaysia: Keputusan Chow Mei Kuan Pensiun Dini Usai Olimpiade Tokyo 2021
"Saya pikir kami masih memiliki Taiwan Open sebagai alternatif setelah Korean Open dibatalkan," ungkap Goh dikutip dari laman The Star.
"Tapi sekarang, kami tidak punya apa-apa lagi."
"Ini mengecewakan bukan hanya karena kami tidak bisa bersaing. Kami kesal karena kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk menyelesaikan semua pemesanan untuk dua turnamen," sambungnya.
Status ganda campuran ranking 13 dunia ini sebagai pemain profesional membuat segala biaya ditanggung mereka sendiri.
Baca juga: BWF Batalkan Taipei Open 2021, Pebulutangkis Top Dunia Fokus Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber
Goh/Shevon pun sudah mengeluarkan uang untuk mengurus segala keperluan untuk tampil di Korea Open lalu.
"Untuk Korea Open, kami kehilangan lebih dari RM2.000 karena tiket penerbangan yang tidak dapat dikembalikan," ujar Goh.
"Untungnya, kami belum membeli tiket ke Taiwan, jika tidak maka akan menimbulkan kerugian lebih lanjut."
"Kami juga telah membayar pemesanan hotel kami di muka tetapi untungnya, itu dapat dikembalikan," lanjutnya.
Ia lantas membeberkan sedikit rincian dari kemungkinan kerugian materi yang bakal ada jika terlanjur mengurus kepergian ke turnamen Taiwan Open.
Baca juga: Gagal Bersinar di Olimpiade, The Minions Dapat Masukan dari Legenda Bulutangkis Denmark
"Dengan tidak pergi ke Taiwan, kami menghemat uang. Hotel resmi berharga US$180 (RM762) untuk satu kamar per malam," ucap Goh.
"Dan kami harus tiba pada 31 Agustus untuk menjalani karantina selama seminggu."
"Itu akan menelan biaya RM10,000 saja untuk akomodasi," pungkasnya.
Satu-satunya hal positif adalah Goh/Shevon akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan Denmark Open (19-24 Okt), French Open (26-31 Okt) dan Hylo Open (berganti nama dari SaarLorLux Open) di Jerman (2-7 November).
(Tribunnews.com/Guruh)