Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ada Peluang Indonesia Jadi Juara Grup Thomas Cup, Tim Uber Cup Bersaing dengan Jepang di Fase Grup

Ada peluang yang cukup terbuka bagi Indonesia untuk menjadi juara grup A di Thomas Cup. Sedangkan di Uber Cup, Indonesia bersaing dengan Jepang.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Ada Peluang Indonesia Jadi Juara Grup Thomas Cup, Tim Uber Cup Bersaing dengan Jepang di Fase Grup
Pedro PARDO / AFP
Mohammad Ahsan (kiri) dari Indonesia melihat saat Hendra Setiawan dari Indonesia melakukan pukulan dalam pertandingan perebutan medali perunggu bulu tangkis ganda putra melawan Aaron Chia dari Malaysia dan Soh Wooi Yik dari Malaysia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli, 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ada peluang yang cukup terbuka bagi Indonesia untuk menjadi juara grup A di Thomas Cup. Sedangkan di Uber Cup, Indonesia bersaing dengan Jepang.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky menanggapi hasil undian Piala Thomas & Uber 2020.

Undian Piala Thomas & Uber 2020 sudah rampung digelar Rabu (18/8) sore.

Turnamen Thomas Cup dan Uber Cup akan digelar pada Digelar di Aarhus, Denmark pada 9-17 Oktober mendatang.

Undian yang dihelat di markas besar Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, menempatkan tim Thomas dan tim Uber Indonesia di grup yang tidak bisa dibilang ringan.

Tim Thomas Indonesia yang menjadi unggulan pertama berada di grup A bersama Chinese Taipei, Aljazair, dan Thailand.

Chinese Taipei dianggap bisa menjadi batu sandungan mengingat kekuatan materi pemainnya yang merata seperti tunggal putra Chou Tien Chen dan Wang Tzu Wei serta peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sektor ganda putra Lee Yang/Wang Chi-Lin.

Berita Rekomendasi

Sementara tim Uber Indonesia tergabung bersama Jepang, Jerman, dan Perancis. Juga di Grup A. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky menanggapi hasil undian tersebut.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rionny Mainaky saat melihat pemainnya berlatih di Lapangan Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Timur, Selasa (20/4/2021).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rionny Mainaky saat melihat pemainnya berlatih di Lapangan Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Timur, Selasa (20/4/2021). (Humas PBSI)

"Kans kami di grup A Piala Thomas, peluangnya untuk menjadi juara grup itu ada. Hanya saja tetap tidak boleh lengah, terutama saat berhadapan dengan tim Chinese Taipei. Kekuatan mereka merata, apalagi ganda putranya (Lee Yang/Wang Chi-Lin) baru mendapat medali emas Olimpiade," katanya.

"Untuk Aljazair dan Thailand saya rasa kita bisa, tidak ada kendala. Kami mengincar posisi juara grup untuk menghindari bertemu lawan kuat di delapan besar seperti China, Denmark, dan Jepang. Setidaknya mengurangi tekanan dulu karena di delapan besar tekanan pasti jadi lebih besar," tutur Rionny kepada Tim Humas dan Media PP PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

"Untuk tim Uber, saya rasa Jerman dan Perancis ini tidak masalah lah. Kalau melihat kekuatan kita unggul. Medali emas Olimpiade dari ganda putri juga bisa menambah motivasi tim kita untuk lebih kuat. Yang kita harus berjuang pasti lawan Jepang tapi tetap kalau bisa juara grup lebih baik. Kalau kita bisa manage yang bagus, kemungkinan kita bisa kalahkan mereka," kata Rionny.

"Secara materi pemain kami sedang siapkan, di ganda kedua dan ketiga juga tiga tunggal putri. Kalau kita lihat di Olimpiade kemarin tim Jepang bermain dengan tekanan yang sangat tinggi. Pelajarannya kita tidak boleh takut, mereka bisa kita kalahkan dengan persiapan yang baik, bermain dengan tenang dan memberikan tekanan pada mereka," ucap Rionny.

Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV/AFP)
Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Menurut Rionny, saat ini PBSI belum memutuskan nama-nama pemain yang akan mengisi line up Merah-Putih. Baik tim Thomas maupun tim Uber. Tapi persiapan sudah mulai dilakukan dan ia memastikan Indonesia akan menurunkan tim terbaik demi mengembalikan supremasi bulutangkis ke pangkuan Ibu Pertiwi.

"Kita lihat di Olimpiade kemarin, yang terlihat tidak mungkin menjadi mungkin dan itu harus dibuktikan. Di Piala Thomas ini bukan berarti tidak mungkin. Kita sekarang harus mawas diri, evaluasi dan introspeksi sebenar-benarnya lalu persiapkan dengan bagus demi membawa kembali Piala Thomas ke Indonesia. Untuk Piala Uber, delapan besar saya yakin lolos tapi lebih baik juara grup agar peluang ke semifinal lebih besar. Tapi bukan berarti targetnya semifinal, targetnya juga kita bawa pulang Uber ke sini," ungkap Rionny.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas