Impian Besar Malaysia Akhiri Paceklik Medali Emas Olimpiade Dimulai dari Piala Thomas & Uber
keputusan penting diambil oleh BAM bahwa untuk mengakhiri paceklik medali emas Olimpiade akan dimulai dari ajang Piala Thomas dan Uber tahun ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Setelah kegagalan mengakhiri paceklik medali emas bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021, Malaysia terus berbenah untuk meraih prestasi lebih baik pada kesempatan mendatang.
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) telah mengusung misi besar untuk bisa menuntaskan kerinduan mereka akan medali emas di cabor bulutangkis.
Malaysia sendiri hanya mampu mendapatkan satu medali perunggu saja pada cabor bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2021.
Medali perunggu itu didapatkan oleh pasangan ganda putra andalan Malaysia, Aaron Chia/Soh Woii Yik.
Baca juga: Merananya Ganda Campuran Malaysia Pasca BWF Batalkan Korea Open dan Taiwan Open
Baca juga: Jadwal BWF Tour 2021 Pasca Batalnya Korea Open: Piala Sudirman & Thomas Uber di Depan Mata
Ketidakberhasilan memenangkan medali emas membuat Malaysia memperpanjang puasa medali tersebut di perhelatan Olimpiade.
Tercatat sejak tahun 1992, Malaysia belum pernah sekalipun mampu memenangkan medali emas di cabor bulutangkis.
Jika dibandingkan Indonesia yang kerapkali mampu mendulang medali emas cabor bulutangkis setiap penyelenggaraan Olimpiade, kecuali Olimpiade London 2012.
Malaysia sejauh ini baru mampu mengoleksi enam medali perak dan tiga medali perunggu, tanpa medali emas di Olimpiade.
Baca juga: BWF Beri Hak Istimewa ke Greysia Polii/Apriyani Rahayu Seusai Rebut Medali Emas Olimpiade
Catatan itu menjadi fokus penting Malaysia untuk mengukir sejarah lebih baik mendulang emas di perhelatan Olimpiade Paris 2024 maupun Olimpiade Los Angeles 2028.
Terbaru, keputusan penting diambil oleh BAM bahwa untuk mengakhiri penantian tersebut akan dimulai dari ajang Piala Thomas dan Uber tahun ini.
BAM akan mencoba menggunakan Piala Thomas maupun Uber sebagai pijakan awal untuk meraih medali emas di Olimpiade.
Para pemain muda telah disiapkan oleh BAM untuk bisa tampil sepenuhnya dalam ajang dua tahunan tersebut.
Hal itu akan berdampak pada tidak adanya tempat bagi pebulutangkis independen untuk mewakiliki Malaysia di turnamen tersebut.
Di Piala Thomas, Malaysia bergabung dengan Jepang, Kanada, Inggris di Grup D.