Kisah Abdul Razak, Peraih Emas SEA Games yang Kini Jadi Nelayan, Pernah Jual Motor untuk Biaya PON
Dikisahkan Abdul Razak, dia telah mengoleksi 48 medali selama menjadi atlet dayung, dengan rincian 36 emas, empat perak, dan delapan perunggu.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sekian lama menanggalkan baju kebesaran sebagai atlet dayung, Abdul Razak, peraih medali emas SEA Games 1991 Filipina itu kini menjadi nelayan di masa tuanya.
Abdul Razak adalah "pahlawan" Indonesia.
Pada masa mudanya, dia pernah mengharumkan nama bangsa di pentas internasional dengan menjadi atlet dayung.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga italia, AC Milan Geser Juventus, Roma & Lazio Bersaing, Inter Milan di Puncak
Kini, Abdul Razak masih menggeluti keahliannya itu. Namun, sekarang dia mendayung untuk meraih ikan di lautan.
Dikisahkan Abdul Razak, dia telah mengoleksi 48 medali selama menjadi atlet dayung, dengan rincian 36 emas, empat perak, dan delapan perunggu.
Baca juga: Hasil Sampdoria vs AC Milan: Debut Maignan Clean Sheet, Diaz Cetak Gol Kelima, Rossoneri Menang 0-1
Medali pertamanya dia dapat pada 1987 saat mewakili Sulawesi Tenggara di kejuaraan nasional di Semarang. Tiga medali emas berhasil dia bawa pulang.
Pada 1988, Abdul Razak mengikuti pelatnas di Jatiluhur, Jawa Barat, sebelum membawa nama Indonesia di SEA Games Malaysia, setahun kemudian.
Pada ajang tersebut, Abdul Razak memborong empat medali emas.
Sejak saat itu, Abdul Razak mulai rutin mengikuti kejuaraan di luar negeri dengan mewakili Indonesia tentunya.
Di ajang regional, Abdul Razak tampil di Asian Games di China (1990), dan SEA Games 1991 Filipina dengan meraih berbagai medali, baik emas dan perunggu.
Baca juga: Dapat Kesempatan Bela Persib Bandung di Liga 1 2021, Puja Abdillah Tak Takut Ketatnya Persaingan
Sementara, di panggung dunia, Abdul Razak pernah berkompetisi di Olimpiade Bracelona 1992. Dia melaju hingga semifinal.
Namun, di tengah kariernya yang sedang menanjak, Abdul Razak harus merasakan kesedihan mendalam.
Saat mengikuti kejuaraan dayung di Eropa, Abdul Razak mendapat informasi bahwa istrinya meninggal dunia setelah melahirkan.
Pada 1995, Abdul Razak memutuskan pensiun sebagai atlet dayung. Kejuaraan terakhir yang diikutinya adalah Asian Games Jepang 1994.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.