Update Piala Thomas & Uber 2021 - Demi Proyek Medali Olimpiade, BAM Rela Turunkan Armada Muda
Keputusan berani penuh resiko diambil oleh Malaysia dalam partisipasinya di Piala Thomas dan Uber 2021.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan berani penuh resiko diambil oleh Malaysia dalam partisipasinya di Piala Thomas dan Uber 2021.
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) telah sepakat untuk mengirimkan beberapa pemain juniornya untuk berlaga di turnamen tersebut.
Langkah berani itu bertujuan untuk menyelaraskan visi misi Malaysia meraih medali emas Olimpiade cabor bulutangkis.
Alhasil harapan Malaysia dengan menurunkan beberapa atlet mudanya sebagai ujian mentalitas dan pengalaman bagi para pemainnya.
Baca juga: Jadwal Piala Sudirman 2021: Rionny Mainaky Pasang Target Mentereng untuk Anthony Ginting cs
Baca juga: Songsong Piala Sudirman 2021, PBSI Siapkan Program Khusus untuk Anthony Ginting cs
Hal itu disampaikan oleh Datuk Kenny Goh selaku salah satu pimpinan BAM.
"Direktur kepelatihan BAM yakni Wong Choong Hann akan mengawal seleksi pada minggu kedua September mendatang," ujar Kenny Goh dilansir New Straits Times.
"Jika para pemain junior bisa melakukannya dengan baik, mereka akan memiliki peluang kuat untuk mewakili negara di Olimpiade," tambahnya.
Baca juga: Presiden IOC Thomas Bach Kena Semprot Ketua Pengendalian Infeksi Corona Jepang
Di Piala Thomas, Malaysia bergabung dengan Jepang, Kanada, Inggris di Grup D.
Sementara itu, tim Piala Uber Malaysia akan bergabung dengan China, Denmar, dan Kanada di Grup D juga.
Keputusan BAM untuk menurunkan banyak pemain muda menjadi hal penting yang terpaksa harus dilakukan demi mengejar target besarnya di Olimpiade.
BAM akan mencoba menggunakan Piala Thomas maupun Uber sebagai pijakan awal untuk meraih medali emas di Olimpiade.
Para pemain muda telah disiapkan oleh BAM untuk bisa tampil sepenuhnya dalam ajang dua tahunan tersebut.
Baca juga: Hasil Drawing Piala Sudirman 2021, Tim Bulutangkis Indonesia Segrup Denmark, Malaysia Bertemu Jepang
Perlu diketahui bahwa sudah sejak tahun 1992, Malaysia belum pernah sekalipun mampu memenangkan medali emas di cabor bulutangkis.
Jika dibandingkan Indonesia yang kerapkali mampu mendulang medali emas cabor bulutangkis setiap penyelenggaraan Olimpiade, kecuali Olimpiade London 2012.
Malaysia sejauh ini baru mampu mengoleksi enam medali perak dan tiga medali perunggu, tanpa medali emas di Olimpiade.
Catatan itu menjadi fokus penting Malaysia untuk mengukir sejarah lebih baik mendulang emas di perhelatan Olimpiade Paris 2024 maupun Olimpiade Los Angeles 2028.
Dan salah satu keputusan penting yang diambil oleh BAM untuk mengakhiri penantian tersebut dimulai dari ajang Piala Thomas dan Uber tahun ini, salah satunya menurunkan atlet muda.
Piala Thomas dan Uber edisi kali ini dijadwalkan akan digelar di Aarhus, Denmark, mulai 9-17 Oktober 2021 mendatang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)